Octagon 3 - 442 : Friksi Pt. 1

202 28 25
                                    

Yunho, bahkan Hyunjae bergegas menyusul langkah cepat Hongjoong, untuk mencari di sepanjang lantai 4, dari keberadaan Hunters yang lain. Yang seharusnya, jika mereka tak ada di ruang latihan, maka ruang rekaman. Hanya saja, Hongjoong tak bisa menemukan siapapun, kecuali para staf yang kebingungan karena The Overload seharusnya berada di lantai lima.

Tetapi Hongjoong terus, berusaha mencari, sampai Yunho bisa menarik lengannya dari belakang untuk menahannya.

"Hongjoong, please, don't make a scene."

Hongjoong melirik sinis. "Serius, Yun? Lo nyembunyiin hal sesensitif ini untuk kita? Lo paham kita? KITA?"

Seketika Yunho menelan ludah, yang Hongjoong bahas adalah diri mereka sebagai The Overload sekaligus lingkaran dalam.

Hyunjae sampai dan langsung mendorong Yunho menjauh, untuknya mendapatkan Hongjoong. Hyunjae langsung merapat, mencoba meremas kedua lengannya. "Hongjoong, please, please, please. Hubungan kalian udah di ujung. Gue gak mau jadi perusak."

"Lo bisa sayangi diri lo sendiri gak?" Hongjoong bertanya, marah dan terluka, lalu menepisnya. "Mau-maunya lo—"

"Bisa gak, lo juga jangan ikut campur—"

Sontak, Hongjoong yang marah langsung mendorong tubuh Hyunjae—di dadanya—cukup kasar, untuk menantang. "Berdiri pakai kaki lo sendiri kalau gitu! Bisa gak?!"

Beberapa staf yang berada di sekitar sudah terlihat panik adanya. Ragu untuk melerai, mendekat atau hanya mendiamkan saja.

Yunho melihat bagaimana Hongjoong kesulitan untuk menahan.

Di saat Hyunjae mengeraskan rahang, di posisinya yang terbawa mundur, lalu berucap. "Gue berusaha, Hongjoong."

"Berusaha?" Hongjoong mendecih, lalu memilih berlalu agar tak lebih menyakitinya. "Goblok! Gue udah wanti-wanti lo biar gak gampang dimanfaatin!"

Yunho langsung mengejarnya lagi. "Hongjoong, sebentar--"

"Hunters di mana?" tanya Hongjoong secara cepat, pada staf yang berada di arah langkahnya. 

Para staf itu saling melirik, seperti hendak saling melempar jawaban.

Satu dari mereka memberikannya pada Hongjoong. "Baru saja keluar diajak makan siang Bu Stella di restoran sebelah. Kebetulan kami sedang mencari Hyunjae untuk diminta menyusul."

Seketika Yunho melotot, menahan lengan Hongjoong kembali ketika mendapatkannya. "Lo gak mungkin nyusul ke sana, 'kan? Jangan gila."

"Sialan." Hongjoong sadar, tak bisa melakukannya. Maka Hongjoong hanya bisa menepis Yunho, berdecak begitu marah dan beranjak untuk pergi dari sekitarnya.

Yang mana jelas membuat Yunho juga tak basa-basi untuk mengejarnya lagi.

Selagi Hyunjae kebingungan, hendak menyusul, tapi staf menahannya. 

"Kami diminta untuk menemukan kamu, jadi mari, kami antar ke bawah."

Hyunjae tak bisa melawan--pada dasarnya, Hyunjae bukan seseorang yang suka melawan, bukan?

Di sisi lain, Yunho terus mengejar Hongjoong untuk menuju lantai 5--berawal hendak menggunakan elevator, tapi berakhir dengan tangga darurat di sampingnya. Sudah tahu sendiri bahwa tujuannya kini bukan Kino, melainkan Younghoon. Setahu Yunho, sebelumnya, Younghoon juga sedang sibuk, untuk pekerjaan solonya sebagai model untuk sebuah music video dari seorang penyanyi remaja perempuan ternama sekarang.

Maka Yunho melakukan sebisanya--sebisa mungkin, untuk mencegah Hongjoong menciptakan keributan.

"Hongjoong, dengar gue--"

"Harusnya lo yang gue tonjok." jawab Hongjoong dengan lurus, tatapannya lurus ke arah depan dari dirinya menaiki anak tangga.

Seketika, Yunho mempercepat langkah untuk mendahului--menyusulnya secepat mungkin. Agak terengah, Yunho berhasil menghentikannya, dengan cara berdiri, menghadap dan memblokir langkahnya. "Tonjok gue kalau gitu."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang