Octagon 3 - 462 : Hari Orientasi Kampus Satu Pt. 7

197 26 35
                                    

4 Agustus 2023.

Waktu istirahat untuk beberapa panitia. Kebetulan San duduk bersama dengan kedua temannya dari angkatan atas--yang ia tebak bukan bagian dari lingkaran dalam--dan juga Taeyang. Bagaimana pun juga, mereka semua harus berbaur adanya.

San tahu, telah tahu, bahwa Taeyang adalah lingkaran dalam.

Seharusnya bersikap biasa.

Hanya saja, San terus menatap sosok yang berhadapan dengannya, seperti penasaran--bagaimana perkembangan tentang masalah Hongjoong? Sayangnya, San tak bisa melakukannya, sama sekali.

Walau San tahu, dirinya dan sembilan orang lainnya--sepuluh dari dua belas orang yang pernah disebutkan dari atas panggung--adalah orang-orang yang dianggap berbeda untuk hitungan Nama Aman. Mereka tak masuk sebagai Nama Aman sebagai mahasiswa, tapi sebagai alumni. Dalam artian, karena mereka sudah tahu keberadaan lingkaran dalam dengan cukup detail, jikalau lepas dari Nama Aman, waktunya mengucapkan selamat tinggal.

Tetap tak membuatnya bebas untuk bertanya, sama sekali.

Di sisi lain, San tak terlalu dekat dengannya.

Jikalau mereka tak ada di divisi yang sama pun, tak mungkin akan duduk satu meja.

Kemudian, San yang duduk menghadap Taeyang terkejut, begitu seorang perempuan--bukan panitia--datang dari arah belakang dan langsung menutup kedua mata sosok tersebut. San terkesiap, melirik ke kiri dan kanan, selagi Taeyang tampak menghela napasnya.

"Ahin..."

"Oppa!" Ahin langsung berseru, memanggilnya dengan gemas. Terlepas sudah kedua tangan itu dari kedua matanya, lalu Ahin melanjutkan sapaannya dengan mengecup pipi sampingnya. "Oppa, sibuk banget, ya?"

Salah seorang kakak tingkat, yang duduk samping Taeyang sedikit mengernyit, bertanya mencoba hati-hati. "Lo suka K-Culture...?"

Ahin langsung cemberut.

Sehingga Taeyang yang melirik, langsung membenarkannya. "She's half Korean--"

"Oh, sorry!" Sang perempuan itu langsung meringis meminta maaf, lalu mencoba membenarkan dirinya sendiri. "Sorry. Banyak juga MaBa yang koreaboo, jadi gue pikir..."

"Gwenchana~ udah biasa." Ahin tak berniat membalas segala macam sindiran padanya, kemudian menatap Taeyang dari samping sambil sedikit membungkuk. Kebetulan pakaian yang dikenakannya cukup terbuka--tanktop dengan belahan  rendah, walau ditutup blazer untuk luarannya. 

Taeyang refleks menutup ke arah dadanya, sembari menatapnya di wajah. "Ngapain ke sini? Mahasiswa yang bukan panitia belum boleh ke sini sampai Senin."

"Kangen~" Ahin merengek, lalu mengedik pada pahanya. "Mau duduk di pangkuan oppa~"

San baru saja hendak meminum minumannya, tiba-tiba tersedak.

Jadi Ahin meliriknya, lalu menggerutu. "Kenapa, San?"

San memang mengenalnya--toh mereka satu angkatan--jadi yang bisa dilakukannya hanya tersenyum saja sambil menepuk dadanya sendiri.

Satu kakak tingkat lainnya di samping San, ikut bertanya. "Lo adiknya Taeyang?"

"Iya dong~" Ahin berdiri, menyeka rambutnya ke belakang tapi sambil menyentuh dadanya.

Sang kakak tingkat memalingkan wajah, dengan sedikit gumaman. "Pantas, ya, aman-aman aja hidupnya walau kayak gitu. Kakaknya cowok pintar dan tampan macam Taeyang, dan Eunwoo."

"Lo sirik aja, lonte." Ahin yang tersinggung langsung membalas.

Refleks Taeyang terkejut dan berdiri.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang