Octagon 3 - 466 : Untuk Makan Siang

201 30 46
                                    

Kebetulan, San adalah yang terakhir tiba, mengingat yang lainnya pergi bersamaan, kecuali yang mengajak. Toh kebetulan juga, mereka tak benar-benar sibuk di hari Minggu itu.

Di sebuah restoran, bagian Batavia Pusat, telah disewakan satu tempat privat--bagaimana pun juga ada tiga anggota The Overload yang ikut. Walau, ya, tujuan lainnya agar mereka bisa berbicara dengan santai dan nyaman, setelah sudah tak bisa menikmati lagi seperti di rumah dahulu.

San datang dengan penampilannya; mengenakan topi, kacamata hitam, dan berkalung sling bag. San menarik perhatian seluruhnya. Dari seluruh pertemanan itu, hanya Hongjoong yang belum melihat keadaannya--walau aduan sudah didapatkan dari Mingi, mengingat sosok itu sudah tak berada di rumah gimmick per kemarin sepulang dari agensi.

Di sisi terpanjang meja, masing-masing duduk empat orang. Jadi San memilih kursi untuknya, samping Wooyoung yang sengaja di kosongkan--di tengah--selagi di sampingnya terdapat Yeosang, lalu Seonghwa. Sedangkan di seberang, berhadapan dengan Seonghwa, ada Yunho, Mingi, Hongjoong dan Jongho secara berjajar.

Sebenarnya, terlihat santapan sudah berada penuh di atas meja. Tak untuk piring masing-masing, tetapi semuanya untuk berbagi--jadi ada beberapa makanan berulang. Di sisi lain tak masalah, mereka bisa memesan lagi jika tak mau.

"Pokoknya kalau mau tambah pesan, pesan aja."

San duduk dan langsung melepas topi juga kacamatanya. San menaruhnya di samping Wooyoung, pada area kosong--karena tampaknya meja panjang itu bisa menampung sampai delapan kursi per sisi--lalu sedikit terkesiap. Di mana tepatnya, Wooyoung menyodorkan jus melon padanya.

"Minum dulu." Wooyoung berucap tipis, dan mengalihkan tatapan untuk kembali pada yang lain.

San menerima, dan meminumnya.

"San, lo gak apa?" Sedangkan Hongjoong merasa sudah bisa memulainya. "Ini bawa santai aja--kalian sambil makan aja. Gue cuma, mau ngasih kabar ke kalian, dan ketemu? Well, sejujurnya gue kangen rumah lama, di mana tiap gue ngapa-ngapain pasti lihat salah satu dari kalian. Sedangkan di Lotus, kayaknya kalian lebih suka di kamar, dan sekarang juga gue lebih banyak menghuni rumah gimmick. Yang seharusnya ramai juga karena Jennie hobi ngomel, mendadak sendirian."

"Bukannya ribut bikin pusing?" tanya Jongho, di sampingnya.

Hongjoong mengangguk, tapi mengedikkan bahu. "Mungkin terbiasa."

"Tapi kamu gak apa-apa, 'kan?" tanya Seonghwa pelan, sejak tadi menahan penasarannya.

Sedikit Hongjoong melihatnya. "Baik, kok. Mingi tinggal beberapa hari, kalian juga tau. Aman."

Mendengar itu, Yeosang mengangguk tipis dan mengangguk. Tak apa tak dianggap, Yeosang juga seharusnya tak mengharapkan apapun.

Mingi dan Wooyoung memilih mengawali mulai mengambil beberapa potong makanan ke piring mereka, sehingga yang lainnya--yang baru tersadar walau sudah dipersilahkan--mengikuti. Selagi itu, Hongjoong tetap masih bicara, memperhatikan mereka.

"Sebelumnya gue udah bilang, disaat gue jadi ketua, pasti bakal banyak yang berubah. Ini konteksnya bukan sistem, tapi hubungan kita semua." Hongjoong dalam helaan napas kembali bicara. "Gue juga udah peringati, mungkin kalian bakal semakin benci gue setelah jadi ketua. Di sini gue paham betul karena... ini bahkan belum apa-apa. Tanggungan gue masih bannyak banget di depan sana."

Sembari mengambilkan makanan untuk Hongjoong, Mingi di sampingnya berucap kemudian. "Yang penting lo itu kooperatif. Apa-apa bilang. Ke satu orang juga gak masalah. Jangan sendirian. Gue capek banget lihat lo kayak gini."

Seketika tatapan ke-enam lainnya segera terarah pada Mingi, begitu tak percaya mendengar kata 'capek' dari Mingi terhadap Hongjoong.

Nyatanya Hongjoong hanya tersenyum tipis, tak memilih untuk menjawabnya. "Gue harap kabar lo semua baik, ya?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang