Octagon 3 - 523 : 26 Agustus 2023 Pt. 1

201 23 32
                                    

Tak bisa tidur sama sekali walau diperingatkan sekalipun.

Adalah jam 2 pagi, jika Hongjoong bisa melihat pada akhirnya, lantaran Nagyung yang tertidur di sofa memberikan jam tangannya padanya. Setidaknya jam tangan bisa membantunya, selagi di ruangan tempatnya berbaring sekarang, benar-benar tak ada barang jam dinding sekalipun.

Seolah akses untuk Hongjoong benar-benar diblokir, seutuhnya.

Bayangkan saja, ponsel Nagyung sampai disita, sebagai syaratnya untuk bisa menemuinya. 

Separah itu kejadian sampai Hongjoong tak boleh tahu sedikit pun tentang dunia di luar sana. Padahal bagaimana dikata? Hongjoong butuh. Sudah secara naluriah karakternya untuk terus bertanggung jawab, kini seolah dirinya lari, membuatnya merasa sangat terbebani. Jujur saja, Hongjoong bisa gila berada di dalam ruangan ini, bahkan sampai untuk buang air kecil pun perlu di tempat.

Sialan.

Kejadian hari itu.

Bagaimana mengatakannya, Hongjoong juga agak samar.

Namun, dirinya baru saja tengah merasa senang diantara kegelisahannya. Belum benar-benar tidur, banyak pikiran, khawatir Winter akan terluka lebih jauh--ada banyak sekali di hari itu. Terlebih tekanannya pada hal yang seharusnya terjadi, di hari ini.

Tiba-tiba saja, satu tarikan itu, tak Hongjoong bisa waspadai.

Hongjoong sampai tak tahu, bahwa sebuah pisau telah ditancapkan pada perut kanan, dan langsung dicabut begitu saja, untuknya menusukkan lagi. Entah karena memang tujuannya menusuk banyak, entah karena siapapun itu sadar, menusuknya di kanan takkan membawanya pada kematian secepat itu.

Seharusnya pisau itu ditancapkan ke kiri.

Atau ke dadanya sekalian.

Hongjoong berusaha memikirkannya sejak kepalanya bisa digunakan.

Sepertinya, siapapun ini, adalah orang yang awam. Tak punya keahlian sama sekali. Semua terjadi hanya karena dirinya... mungkinkah benar Yoonsu? Terlebih setelah berpikir bahwa, adiknya kini telah tiada. Sedangkan dari penuturan Nagyung, Chaeyoung itu sangat dekat sekali dengan kakaknya.

Karena sepertinya, Hongjoong juga bisa berlaku sama, walau dengan tangan kosong di hari itu, jika benar saja dirinya mendapatkan pelaku dari kejadian yang menimpa Nagyung.

Hanya saja bagaimana kebenarannya?

Hendak Nagyung menjelaskan tadi, tapi Jihyun sudah tiba.

Sempat Jihyun sedikit berdebat dengan Gongyoo, lantaran membawa Nagyung kemari. Tetapi sang ayah berhasil menjelaskan bahwa seluruh akses Nagyung pun ditahan, jadi tak ada yang bisa dilakukannya untuk membantu Hongjoong terhubung dengan dunia luar.

Sekarang pun, Hongjoong bisa membuka mata seperti ini, karena tengah ditinggal.

Ah, kacau sekali.

Hongjoong juga tak mungkin kabur, melarikan diri. Hongjoong mendapatkan tamparan dari sang ibu saja sudah berhasil menekankannya bahwa dirinya memang benar-benar ditahan, dan Jihyun sudah benar-benar marah--juga khawatir. Hongjoong juga sebenarnya mengkhawatirkan satu hal--hubungan kedua orang tuanya akan memburuk lagi karena perbedaan pendapat.

Walau dengan ini, Hongjoong mempelajari satu hal.

Di atas ayahnya... justru sang ibu yang nampaknya memiliki power lebih besar.

Dan rasanya menakutkan.

Karena Jihyun diam, seperti air tenang.

Kecuali... untuk sekarang.

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang