Octagon 3 - 395 : Hari Kosong

250 30 47
                                    

5 Juli 2023.

Masih menggunakan gitar milik Yunho--yang bahkan ditinggalkan pemiliknya di ruang tengah untuk digunakan--Hongjoong memetik setiap senarnya perlahan, di hari kosongnya tersebut. Beruntung Hongjoong tak sendirian. Sama sepertinya, bergelung dalam kebosanan, Seonghwa berada di ruang tengah itu, dan mendengarkannya yang sejak tadi bermalasan di sana.

Hongjoong tak memiliki kegiatan, begitu pula The Overload lain, karena agensi tengah disibukkan dengan promosi Venom dan juga persiapan untuk debut Hunters, 2 hari lagi. Hongjoong juga memaksakan diri untuk berdiam di Lotus, lantaran Seonghwa sudah berada di sana. Walau justru dirinya tak boleh dekat, selama tak diprotes Ayahnya, Hongjoong memilih untuk nekat berada di sana.

Duduk keduanya bersebelahan.

Hongjoong membuat nada asal, yang sebenarnya bisa dijadikan sebuah lagu darinya. "You taste like cigarettes..."

Sontak Seonghwa langsung terkekeh, mendengarnya mulai bernyanyi asal.

"Sweet after sweet, it cannot be that bad..."

Seonghwa tersenyum malu, Hongjoong bernyanyi tanpa melepas tatapan darinya. Bukan dari lagunya, toh Seonghwa tetap hapal semua lagu The Overload selama ini, walau tak bersama dengannya. Selalu Seonghwa dengarkan, jikalau ada kesempatan.

"Once a week, twice a week, then ten in a day."

"Ngaco." Seonghwa mendengarnya sembari memukul pelan lengan Hongjoong. "Apa sih, liriknya ngaco. Malah ngomongin rokok."

Dengan santai, Hongjoong mengedik dan kembali untuk memetik senar dan membuat liriknya. "Oh darling, can you trust me? It's all worth the fight."

Seonghwa semakin bersemu mendengarnya.

Selagi Hongjoong melanjutkannya. "Wish I can stop. Because you are a pretty harm for me. The warning. Enchanting."

"Hongjoong..." Namun Seonghwa mendadak menghentikannya. 

Hongjoong pun berhenti memetik, berhenti bersuara, dan membiarkan tatapan mereka bertemu.

Selagi Seonghwa sedikit merapat, untuk berbisik padanya. "Kita kayak gini, ya, sekarang?"

"Jangan mulai." Hongjoong memperingati.

Namun Seonghwa menggelengkan kepalanya. "Bukan. Aku cuma mau bilang, kemarin aku udah selesaiin sama Rowoon."

"Terus?"

"Aku mau sendirian." Seonghwa melanjutkan dengan senyuman tipis. "Gak benar-benar sendirian, tapi aku belum mau lakuin apapun."

Hongjoong menurunkan tinggi gitarnya, menatap khawatir. "Seharusnya memang jangan, 'kan? Baru kemarin kejadiannya, apa kamu gak takut?"

"Aku udah haus afeksi, sebenarnya." Seonghwa merapatkan diri pada Hongjoong, memutus tatapan untuk memainkan jemarinya di lengan lelaki tersebut. "Berdua kayak gini sama kamu bikin aku senang. Cuma kayak gini, kita berdua, malas-malasan."

"Itu bukan afeksi."

"Kalau sama kamu, apapun aku mau." Seonghwa melanjutkannya secara hati-hati. "Tapi aku butuh disayang-sayang, Hongjoong. Aku perlu dengar semua kalimat-kalimat menenangkan, untuk aku."

Di posisinya duduk, Hongjoong menarik napasnya panjang. "Seharusnya kamu setenang ini dari dulu. Sekarang percuma. Kamu tenang, tapi kita dalam keadaan pisah."

"Aku mau tidur sama kamu..."

"Ngaco." Hongjoong langsung membalas.

Tetapi Seonghwa mencubit pelan lengannya. "Tidur yang benar-benar tidur. Bukan tidur dalam artian seks."

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang