Octagon 3 - 525 : 26 Agustus 2023 Pt. 3

190 22 48
                                    

"Please, Gi, gue gak mau." 

Rintihan dari Seonghwa terdengar, begitu Mingi memintanya dengan sangat, untuk lebih realistis pada keadaan. Karena di sini permasalahannya bukan siapa ingin apa atau bagaimana, nyatanya Hongjoong tak bisa ditemui dan bertahan di rumah sakit hanya membuang waktu, tenaga dan pikiran.

Mingi menatapnya khawatir--Seonghwa benar-benar kurang sekali tidur, selagi tetap sibuk dengan segala urusannya.

"Gi, tolong... tolong ngerti..."

"Winter sebagai pacarnya pun nyerah karena tau gak ada yang bisa dilakuin, Seonghwa." Mingi mencoba untuk menjelaskannya keadaan.

Seketika itu juga Seonghwa membalasnya dengan sebuah penekanan. "Memang Winter siapa, sih? Winter cuma orang sementaranya dia. Sementara gue?"

Baru Mingi akan mengingatkannya pada keadaan.

Seonghwa sudah lebih dahulu melanjutkannya, sebelum sakit hati. "Kita?"

"Seonghwa, udah." Mingi tetap mencoba menekankannya pada keadaan. "Kita beneran gak bisa diam lagi di rumah sakit, seharian, semalaman. Kita tunggu sampai berkabar, ya? Kita berhasil hubungi Saerom juga, dan Saerom bilang ada kemungkinan Nagyung bisa temui Hongjoong, 'kan?"

"Saerom sendiri kehilangan akses ke Nagyung, Gi!" Seonghwa mencoba mengingatkannya akan hal yang sudah mereka berdua ketahui. Seonghwa mengeraskan rahangnya, menatapnya dengan perasaan tertahan. "Kita beneran gak tau apa-apa--kita gak tau keadaannya! Gimana kalau ternyata parah banget? Checkmate aja gak bisa tau--Hongjoong itu talent mereka loh? Secara hukum kontrak, ini ngelanggar!"

Tahu tak akan selesai berdebat, Mingi mengentuh bahu Seonghwa, mengajaknya kembali ke dalam kamarnya sendiri. "Yuk, istirahat dulu, yuk? Lo bilang jam 2 harus ke agensi lo."

"Gi, gue--"

"Istirahat dulu."

Dengan kesal, Seonghwa menepis tangan Mingi yang masih mencoba untuk mendorongnya. "Lo bisa denger gue dulu gak sih?!"

Baru tiba dari arah elevator, Wooyoung yang membawa belanjaannya untuk mengisi lemari pendinginnya, mengerang tipis melihat perdebatan itu. Wooyoung mempercepat langkah, membuat perhatian keduanya teralih, dan sosok itu segera mengeluarkan isi pikirannya. "Bukan lo doang yang pengen kabarnya Hongjoong, Seonghwa. Gak usah lo banyak tingkah. Gak usah manja."

Seonghwa terkejut mendengarnya, seolah perasaannya tak valid sama sekali.

Menyaksikan perdebatan yang akan tercipta tersebut, Mingi lebih dahulu mencoba mencegahnya. "Oke, kita semua khawatir, panik dan bingung, tapi lo semua harus ingat, Hongjoong sama kedua orang tuanya. Itu rumah sakit pun namanya pakai nama Belanda, jadi kita bisa paham kalau dia pasti baik-baik aja, ya?"

"Lo semua tuh--"

"Seonghwa, udah!" Mingi agak membentaknya dengan cepat. "Udah? Udah, ya? Istirahat sekarang. Please, tidur dulu. Kita baru balik dari rumah sakit jam 4 pagi tadi, dan lo bukannya istirahat malah ngelamun di sini. Jadi sekarang tidur dulu, oke? Lo cuma punya beberapa jam sebelum berangkat."

"Hongjoong tuh sekarang--"

"Lo tuh yang paling tua, anjing, tapi lo yang paling gak bisa pake otak diantara kita semua!" Wooyoung kali ini tiba-tiba membentaknya.

Mingi sendiri terkejut, bukan hanya Seonghwa, karena Wooyoung langsung melontarkan kata kasar padanya.

"Fungsinya lo kayak gini apa? Lo gak akan kita nilai ngasih effort apa-apa kok! Lo tetap orang yang sama, yang selalu bikin kami khawatir dan cemas, lalu tiba-tiba ada aja tingkah lo yang paling anjing!" Wooyoung nyatanya tak menghentikan, malah melanjutkannya semakin meninggi. "Tiba-tiba sama Yunho--gak gila lo?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang