Octagon 3 - 569 : Untuk Tanggal 8 September Pt. 4

179 19 28
                                    

"Apa yang seru hari ini?"

Satu pertanyaan, dari Juyeon, yang langsung mendudukkan dirinya di salah satu bagian yang kosong, dari kursi memanjang di salah satu kantin kampus tersebut. Di mana terikat pada satu meja memanjang, dan terisi beberapa orang di sana, yang sedang menggunakan waktu mereka untuk makan siang.

Di hadapan Juyeon, duduklah San dan Wooyoung, selagi dirinya menyelip di antara Yeosang dan Younghoon.

Juyeon melepaskan tas gitarnya, dan kemudian terkekeh menatap seluruhnya. "Asik nih kumpul."

"Bacot banget. Tadi pagi aja baru ketemu. Ngerusuh pula di kamar gue." San memutar mata melihatnya. "Lagian ngapain lo bawa gitar lo? Kan udah gak pernah latihan di kampus?"

Dengan santai, Juyeon mengedik ke arah Wooyoung.

San yang tak tahu apapun, segera melirik kekasihnya.

Selagi Wooyoung menjawab dengan bingung adanya. "Ya... aku beneran buntu di beberapa mata kuliah. Sampai sekarang aku gak bisa kuasai satu pun alat musik secara ahli, sedangkan jurusan kuliah aku musik?"

Menangkap nadanya berubah, San mengusap paha Wooyoung di bawah meja. "Aku cuma nanya loh. Jangan sensitif."

"Lagi pada sensitif." Younghoon berucap, sebelum mendorong piring makanannya pada Juyeon. Agak menggerutu, Younghoon melanjutkan. "Apartemen gue lebih dekat dari pada tempat tinggal mereka. Kenapa lo gak jemput gue kalau pagi tadi taunya lo ke Lotus? Gue gak tau apa-apa loh?"

"Maaf, sayang." Juyeon cemberut, menerima sepiring rose-tteokbokki yang tersisa setengahnya. Juyeon berusaha membela diri, sembari mengambil alih garpunya. "Gue bangun tidur langsung kaget ada chat dari Wooyoung. Gue harus langsung temui dia--lo dengar sendiri, gue yang temani dia waktu pesta itu. Pucat kayak orang mati."

Younghoon masih pura-pura marah.

Sedangkan Juyeon melirik Yeosang--yang sedang makan--untuk bercanda dengannya. "Nanti kalau Younghoon ngasih pie lagi, jangan diterima. Itu anak pengen rebut hati Hyunjae, bilangnya kurang terus, padahal disumbangin ke gue sama lo, ya?"

"Lagipula enak?" Younghoon protes.

Juyeon menjulurkan lidah, seperti tak tahu berterimakasih padahal baru diberi makanan, dan memilih untuk menatap sepasang kekasih yang sedang bicara--bertengkar tipis--dalam bisikan tersebut. Jadi Juyeon mengedik, pun mengernyit. "Ribut mulu, kenapa sih? Gue rebut nih Wooyoung-nya?"

"Lo diem." San menjadi kesal.

Padahal hal itu hanya akan membuat Juyeon terkekeh. Setelah mengambil suapannya, Juyeon agak mencondongkan tubuh ke arah mereka. "Kasih tau gue dong, apa yang seru. Misalnya hubungan Hongjoong sama Winter, gue gak tau banyak."

"Hubungan mereka sejauh apa memang?" tanya Younghoon dalam bingung.

San mendesah, menjawabnya. "Pacaran."

"Oh...?" Younghoon mengerjapkan mata, lalu menunjuk kepalanya sendiri. "Sebelum atau sesudah ini?"

"Gue gak tau detailnya, Hongjoong belum jelas juga." balas San, yang secara samar mengambil potongan sosis dari makanannya, dan menaruhnya di piring Juyeon.

Di mana Juyeon menjadi sumringah, membuatnya menggoda Wooyoung setelah itu. "Oke, San-nya berarti yang buat gue. Ya, Wooyoung?"

"Ambil aja." balas Wooyoung ketus.

San melirik secara terluka--tapi setengah bercanda, karena tahu kekasihnya tak benar-benar bermaksud.

Bersamaan dengan Juyeon terbahak, memakan potongan sosis tersebut. Namun setelahnya, Juyeon kembali untuk serius adanya. "Tapi beneran, maksud gue, lo semua pasti udah ngobrol semalam sejak kedatangan Hongjoong, 'kan? Apa yang sekiranya gue sama Younghoon harus tau? Atau gue? Atau--kami dianggap gak?"

✔️ OCTAGON 3: THE INNER CIRCLE PT. 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang