Saat set kedua berjalan, kembali terjadi rally dengan drive-drive rendah namun cepat dan beberapa kali Ahsan dan Bona juga menggempur ganda putra Cina itu dengan smash bertubi-tubi untuk mendapatkan sebuah point. Ahsan juga beberapa kali mencuri point dengan menerapkan pukulan cross court ke area pojok depan lawan, mengikuti trik yang sering diterapkan oleh Hendra, yang berhasil membuat lawan tak berkutik. Namun sayangnya beberapa drive yag diarahkan ke belakang masih tak berhasil dieksekusi dengan sempurna karena selalu melewati garis dengan jarak yang tipis sekali. Interval kedua terjadi dengan perbedaan skor yang dekat di angka 9-11.
Tak lama setelah permainan dimulai kembali, terjadi adu rally panjang saat skor berada di angka 10-12. Bona dan Ahsan bahkan sampai terjatuh saat mengejar bola, Bona lebih dulu dan Ahsan langsung ikut melakukan diving juga ketika lawan melepaskan smash ke arah kanan di mana Bona masih tersungkur di lapangan. Mereka berdua berhasil menyelamatkan bola itu kemudian segera bangun dan kembali mengejar bola yang diarahkan ke sisi kiri lapangan mereka. Hingga akhirnya setelah beberapa saat Ahsan berusaha mengembalikan pukulan keras lawan, namun pengembaliannya kurang tinggi dan malah menabrak net. Skor menjadi 10-13. Setelah itu kedua belah pihak sama-sama menambah 1 point, hingga akhirnya Ahsan dan Bona berhasil mengejar ketertinggalan dan menyamakan kedudukan di angka 14-14. Setelah kedudukan sama, baik pihak lawan maupun mereka berdua sama-sama kembali menambah point lagi. Hingga akhirnya mereka berdua sempat unggul 2 angka.
Ketika angka berada di 18-16, mendadak saja Bona memilih melangkah ke tepi lapangan sambil tangan kirinya memegangi pinggangnya.
Ahsan memberi tanda pada lawan dan juga wasit dengan tangan kirinya, meminta waktu sambil menunggu Bona. Bona yang sedang mengelap kepalanya dengan handuk kemudian segera menoleh padanya.
"San, kayaknya pinggang gw sakit deh" gumam Bona.
"Hah?" ujar Ahsan, sedikit terkejut dan takut salah dengar apa yang barusan Bona ucapkan.
"Pinggang gw sakit, San" ulang Bona.
Bona segera menghampiri wasit dan berkata bahwa ia butuh dipanggilkan tim medis karena pinggangnya terasa sakit.
"Kayaknya gw butuh disemprot pake spray pereda nyeri deh" ujar Bona lagi kepada Ahsan.
Maka Ahsan pun membantu Bona untuk kembali berbicara dengan wasit. Hingga akhirnya wasit mengangkat tangannya, memanggil tim medis yang berada di sisi lapangan yang lain.
"Sakit banget Bon?" tanya Ahsan, ketika mereka berdua menunggu petugas medis yang tengah dipanggil.
"Lumayan, San. Makanya tadi waktu lawan ngedrop shot, gw udah nunduk tapi nggak dapet kan. Karena pas gw nyoba buat makin nunduk, rasanya makin sakit" sahut Bona.
"Gara-gara yang tadi jatoh?" lanjut Ahsan lagi.
"Mungkin. Soalnya berasa otot di sini ketarik" ujar Bona sambil menunjuk salah satu area di pinggangnya.
Ahsan hanya bisa mengangguk, meskipun dalam diamnya ia langsung berdoa di dalam hati.
Ya Allah, semoga nggak parah.
Setelah tindakan medis selesai, permainan dimulai kembali. Cai Yun dan Fu Haifeng berhasil memangkas jarak 2 angka yang sempat tercipta, kemudian mereka kembali membalap skor Ahsan dan Bona hingga akhirnya unggul dengan skor 19-20. Kemudian terjadi lagi rally yang luar biasa menegangkan, karena akan menjadi penentu apakah Cai Yun dan Fu Haifeng akan berhasil langsung mendapatkan point ke 21 atau Ahsan dan Bona masih bisa menahan serangan mereka dan malah membalik kedudukan. Ahsan dan Bona sama-sama menggempur Cai Yun dan Fu Haifeng dengan smash beruntun, namun ganda putra Cina itu masih tetap bertahan tak tertembus. Hingga akhirnya smash-smash itu mulai berubah menjadi drive dan tiba-tiba saja Cai Yun mengintercept bola dan mengubah pace permainan secara mendadak, membuat bola terjatuh dekat dengan net. Bona segera melakukan diving, untuk menyelamatkan bola. Dan ketika bola yang berhasil diselamatkan oleh Bona segera dipukul balik oleh lawan ke arahnya lagi, Ahsan yang ada di belakang Bona segera memukul balik bola itu. Ketika pihak lawan berusaha mengubah serangan ke area kiri lapangan, Bona yang baru saja bangkit langsung mengejar dan mengangkat bola. Membuat Cai Yun melepaskan smashnya. Untungnya Ahsan yang berada di area depan, langsung mengembalikan bola dengan cepat ke lapangan kiri lawan yang kosong. Fu Haifeng segera mengejar bola itu dan mengembalikannya. Pada saat yang sama, Ahsan yang sudah membaca arah bola akan ke mana, segera melangkah maju agak ke kiri dan langsung menyambar bola dengan pukulan yang kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fiksi Penggemar"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...