Hari-hari berikutnya di pelatnas terasa lebih ringan bagi Ahsan, setelah malam itu Hendra membantunya menguasai teknik yang masih menjadi kekurangannya. Pelatih pun lama-lama makin jarang menegurnya ketika berlatih. Sedikit demi sedikit semua hal yang menjadi PR nya pun mulai berkurang karena ia semakin hari semakin baik. Tanpa terasa kini ia sudah hampir 2 bulan berada di pelatnas ini, yang makin lama makin terasa seperti rumahnya.
Kini ia pun sudah lebih mengenal beberapa teman pelatnasnya, teman-teman tim ganda putranya. Ada Bona, yang merupakan partner lapangannya sekaligus teman sekamar asramanya, dan merupakan manusia yang cukup jahil terutama pada dirinya. Bang Kido yang kelihatannya serius dan galak tapi aslinya baik dan bisa bercanda juga seperti adiknya, Bona. Koh Alvent yang cool tapi aslinya nggak cool amat meskipun ya nggak rame juga sih. Mas Luluk yang paling tua diantara anggota tim ganda putra jadi paling mengayomi mereka semua, dia juga teman sekamarnya bang Kido. Terakhir, tak lain dan tak bukan ya koh Hendra, laki-laki paling jangkung diantara mereka berenam dan yang paling minim ekspresi alias muka defaultnya dia ya wajah datar tanpa ekspresi. Koh Hendra tinggal sekamar sama koh Alvent, dua manusia paling tenang sepelatnas ini. Koh Hendra juga punya panggilan kesayangan "jengkis". Waktu itu karena Ahsan masih penasaran sama panggilannya koh Hendra yang aneh itu, sempat dia iseng nanya ke teman-teman ganda putranya, dan jawaban mereka adalah:
"Lo perhatiin aja tuh, San. Badannya dia sekurus apa. Udah kek orang ngobat. Makanya dia dipanggil jengkis"
Ahsan waktu itu cuma bisa bilang "Oooh" meskipun masih heran juga kenapa kok yang memberikan nama panggilan itu kesannya agak jahat juga ya. Karena Ahsan sendiri berpendapat bahwa badan koh Hendra sekarang ini sudah lebih mendingan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Toh, wajar juga kalau koh Hendra terlihat jauh lebih kurus dibandingkan yang lain. Kan koh Hendra jangkung banget, pikirnya.
Bona yang melihat Ahsan sedang bengong ketika hendak meneguk botol minumnya, akhirnya kepikiran ide jahil dan langsung menyenggol tangan Ahsan. Membuat sebagian air minum Ahsan muncrat dan membasahi sebagian pipi, dagu dan kerah bajunya.
"Woy!" seru Ahsan yang kaget dan kesal, sementara Bona langsung tertawa terbahak-bahak sambil menjauhi Ahsan.
Ahsan yang keki, namun memilih menunggu waktu yang tepat untuk melancarkan serangan balasan, memilih berpura-pura tidak memiliki dendam atas keusilan Bona tadi. Hingga akhirnya Bona lengah dan saat istirahat berikutnya, ketika Bona sedang meneguk botol minumnya, Ahsan langsung menggerakkan mulut botol milik Bona ke arah bawah.
"Minumnya kek gini dong" ujar Ahsan, dengan senyuman jahil. Membuat air dari botol itu tumpah membasahi leher dan bagian depan kaos Bona.
"Wah! Parah lo, San!" sergah Bona yang langsung menjauhkan botol minumnya. Namun terlambat karena kaos bagian depan yang ia kenakan sudah keburu basah duluan, kuyup.
Ahsan yang berlari menjauh sambil tertawa, lalu berbalik dan menjulurkan lidah, meledek Bona. Membuat Bona langsung mengejar Ahsan, berniat untuk menangkapnya. Jadilah mereka, dua laki-laki berusia 20 tahun, kejar-kejaran mengelilingi hall latihan. Untungnya para pelatih masih belum kembali ke dalam hall itu, jadi mereka terbebas dari omelan pelatih. Atlet-atlet sektor lain pun akhirnya menonton aksi kejar-kejaran mereka, ada yang tertawa dan ada juga yang hanya geleng-geleng kepala.
"Koooh, tolongin koooh! Bona rese koh!"
Tiba-tiba saja Hendra melihat Ahsan berlari ke arahnya, langsung melewatinya dan bersembunyi di belakang tubuhnya. Beberapa detik kemudian ia bisa melihat Bona nampak mengerem laju larinya ketika hampir tiba dihadapannya kemudian langsung mengambil ancang-ancang, menjagai Ahsan dari depan Hendra dengan menjulurkan tangannya supaya tidak kabur lewat samping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...