"Koh, kita pergi mancing yuk!"
Hendra memandangnya dengan pandangan penuh tanda tanya. Mancing?
"Udah, ayok. . .ikut aja. Nanti aku ajarin kalo koko nggak bisa" ajak Ahsan, sambil menarik tangan Hendra, supaya bangkit dari duduknya. Hendra pun akhirnya mengikuti saja ajakannya.
"Bu, Ahsan sama koh Hendra mau pergi mancing ke sungai ya" ujar Ahsan segera, sambil menyambar 2 alat pancing yang ada di dekat dapur.
"Nggak mau bawa bekal?" tanya ibunya.
"Nggak usah bu, kan belum lama abis makan siang" sahut Ahsan, sambil melangkah menuju keluar.
Mata Hendra menyusuri aliran sungai yang jernih itu.
Jarak antara sungai dengan rumah Ahsan ternyata tidak terlalu jauh, sehingga mereka berdua memutuskan untuk berjalan kaki menuju sungai. Mereka menuruni jalan setapak menuju sungai yang agak curam dan sempit, membuat mereka hanya bisa menuruni jalan itu secara perlahan-lahan. Saat mereka tiba di tepian sungai itu, Ahsan langsung memasang umpan pada mata kail kedua pancingan itu dan memberikan salah satunya kepada Hendra.
"Kayak gini koh caranya" ujar Ahsan, sambil mempraktekan cara mengayunkan pancingan itu.
Ia bisa melihat mata kail itu jatuh ke dalam air, beberapa meter di depan. Kemudian Hendra juga melakukan hal yang sama. Mata kailnya jatuh di tempat yang tak terlalu jauh dari mata kail Ahsan.
"Tinggal nunggu deh" ujar Ahsan, sambil duduk bersila di atas sendalnya.
Mereka berdua duduk diam sambil menunggu mata kail itu ada yang menarik. Ahsan terlihat tengah memandang berkeliling, memperhatikan sekitar. Langit siang ini terik, sehingga udara pun terasa cukup panas. Untungnya ia dan Ahsan sama-sama hanya mengenakan kaos lengan pendek berwarna putih, jadi mereka tidak terlalu kepanasan.
Setelah duduk selewat setengah jam, tidak ada tanda-tanda mata kail mereka bergerak sama sekali.
"Kok masih nggak ada yang narik mata kailnya juga ya" gumam Ahsan.
"Lagi nggak ada ikannya mungkin?" ujar Hendra.
"Iya apa ya?" sahut Ahsan.
Hendra melihat Ahsan segera bangkit dan melepas celana panjangnya dan kaosnya, membuatnya hanya mengenakan celana jersey.
"Mau ngapain?" tanya Hendra.
"Renang" balas Ahsan sambil nyengir. Kemudian langsung melompat ke sungai itu, menghasilkan cipratan air yang mengenai Hendra juga.
Ampun deh ini anak.
Ahsan menyelam di dalam air selama beberapa saat, sambil menikmati sensasi segar dari suhu air sungai yang dingin itu. Kemudian ia muncul lagi di permukaan.
"Koh, ayo sini renang juga. Airnya seger loh" panggilnya, sambil memandang ke arah seniornya yang masih memegangi pancingan.
"Kamu aja" balas Hendra.
"Ayolah koh" ujar Ahsan lagi. Hendra hanya menggelengkan kepala.
Ahsan langsung menyibakkan air ke arah Hendra, mengenai celananya sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...