52 - Fireworks (Part 8)

327 44 53
                                    

"Koh, ini taruh ke mobil?"


Ia langsung menoleh pada laki-laki berambut jabrik itu, yang tengah membawa kardus berisi buku-buku miliknya.

"Iya San, langsung masukin ke mobil aja" jawabnya.

Hendra bisa melihat laki-laki berambut jabrik itu langsung melangkah keluar dari kamarnya sambil mengangkat kardus itu, menuju ke parkiran.


Setelah semalam ia tak melihat Ahsan saat makan malam dan gagal menghubunginya, ia pikir anak itu tidak akan muncul pagi ini ketika dirinya dan Kido akan mengeluarkan semua barang-barang mereka yang ada di asrama. Ternyata Ahsan muncul juga untuk membantu mereka, bersama Bona dan juga Tontowi. Ia berusaha membaca ekspresi Ahsan, tapi pagi ini ekspresi anak itu terlihat biasa saja. Membuatnya sedikit lega, karena itu berarti mood anak itu sepertinya baik-baik saja.

Ketika ia masih membereskan sisa barang-barangnya sambil agak melamun, ia bisa mendengar suara anak itu.

"Udah bang, biar Ahsan aja yang bawa. Abang santai-santai aja" ujar Ahsan, yang baru saja kembali dari parkiran, ketika melihat Kido tengah mengangkat salah satu kardus miliknya.

"Makasih ya San" ujar Kido, ketika Ahsan mengambil alih kardus itu dari tangannya.

"Iya sama-sama bang" sahut Ahsan, sambil keluar kamar lagi.

Hendra segera menoleh ke belakangnya, dimana Kido tengah memandang berkeliling, mengecek apakah ada barang-barang miliknya yang masih tertinggal di ruangan itu.

"Udah semua?" tanya Hendra.

"Udah sih kayaknya. Berarti tinggal barang-barang lo aja ya, Kis" ujar Kido. Hendra hanya mengangguk.

"Yaudah, gw tunggu di luar ya" ujar Kido lagi.

"Iya" sahut Hendra.

"Koh, masih ada lagi yang harus dimasukin ke kardus nggak?" tanya Tontowi, yang baru saja kembali lagi ke kamar itu, sambil membawa 2 buah kardus.

"Ada, ini yang lagi mau saya beresin" jawab Hendra, sambil menunjuk beberapa barang di hadapannya. Tontowi pun segera membantu Hendra memasukan barang-barang itu, yang langsung dibantu juga oleh Bona.



Kamar itu nyaris kosong dari benda-benda pribadi miliknya. Hanya tersisa beberapa barang yang memang ia niatkan untuk tidak ia bawa pulang, sehingga juniornya yang masih disini bisa memanfaatkan barang-barang itu.

"Ini nggak dibawa pulang, koh?" tanya Tontowi, sambil menunjuk sebuah lemari kecil yang ada di kamar itu.

"Nggak, Wi. Nggak bisa dibawa pake mobil pribadi kan. Buat kamu aja kalo kamu mau" jawab Hendra.

"Wah, asik dapet lemari gratis. Saya ambil ya koh" ujar Tontowi sambil tersenyum lebar. Hendra balas tersenyum sekilas.

"Nanti tolong bilangin Bona juga kalo dia mau ambil barang-barang punya saya yang saya tinggal disini. Pokoknya bagi aja antara kalian berdua. Saya mau keliling dulu buat pamitan lagi" ujar Hendra.

"Sip, koh" sahut Tontowi.

Hendra pun segera meninggalkan kamar itu, untuk mulai menghampiri seluruh penghuni pelatnas Cipayung satu per satu. Berpamitan lagi dengan mereka semua secara langsung.


Selesai berkeliling menemui semua orang, Hendra kembali lagi ke kamarnya. Ia bisa melihat Bona dan Tontowi yang sedang menggeser lemari yang tadi Tontowi pinta.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang