17 - Sudirman Cup 2009 (Part 2)

437 43 79
                                    

"Ya Allah, ini kamar apa kapal pecah?"


Ahsan dan Bona menoleh serentak ke arah pintu, dimana Kido tengah menggelengkan kepala sambil berdecak heran, sementara Hendra hanya tersenyum geli.

"Hehe" hanya itulah respon Bona ketika tertangkap basah oleh kakaknya karena kamarnya benar-benar sedang berantakan.

"Maaf bang, soalnya kita dari tadi lagi sibuk packing, makanya nggak sempet beres-beres kamar" sahut Ahsan, sambil melipat pakaian yang hendak ia bawa.

"Ya terus sebelum kalian packing, ini kamar abis dimasukin Godzilla apa gimana? Porak poranda kayak gini" balas Kido, masih sambil menggelengkan kepala.

"Kena tsunami mungkin" timpal Hendra kalem, membuat Kido mendengus.

"Yaelah. . .segitunya banget. Wajar dong, kan dari kemaren-kemaren juga lagi sibuk latihan terus buat persiapan turnamen. Mana lah sempet beresin kamar, balik ke kamar aja udah tepar duluan" ujar Bona, membela diri.

"Alesan aja terus. Sama-sama latihan berat, tuh kamar abang aman-aman aja" balas Kido.

"Ya soalnya bang Kido orangnya rajin sih, kayak koh Hen juga" timpal Ahsan.

"Kamunya aja kali San yang terlalu males beres-beres" goda Hendra, sambil nyengir. Membuat Ahsan langsung menjulurkan lidah kepadanya.

"Jangan lupa abis packing sempetin beresin kamar. Masa iya kamar ditinggal turnamen dalam keadaan seberantakan ini. Jangan males-males, Bon" ujar Kido, kemudian mulai melangkah meninggalkan pintu.

"Bawel lah bang, bantuin kek jangan cuma komen doang!" sahut Bona, tak mau kalah.

Hendra pun segera meninggalkan pintu itu sambil menggelengkan kepala dan tersenyum geli.


Kalo urusan latihan dan di lapangan semangat banget, giliran urusan rapihin kamar ternyata kebalikannya ya.

@@@


[Sudirman Cup 2009, Cina]

Tim Indonesia tiba pada siang hari di Guangzhou. Mereka langsung dibawa ke hotel menggunakan bus seperti biasa, mengurus segala prosedural check-in hingga pembagian kamar.

"Eh, San. Hari ini boleh tukeran kamar dulu ngga?" tanya Bona tiba-tiba.

Ahsan yang baru saja menaruh kopernya, langsung menoleh pada Bona dengan tatapan bingung.

"Maksudnya tukeran kamar?" sahut Ahsan.

"Selama disini gw pengen sekamar sama bang Kido dulu, San. Gapapa ya?" ujar Bona.

Ahsan terdiam sesaat, mencoba memproses kata-kata Bona dengan baik.


Pengen sekamar dulu sama abangnya? Lah berarti nanti gw. . .


Tok tok tok!


"Masuk" sahut Bona segera.

Ketika pintu itu terbuka, ia bisa melihat Hendra yang menyeret kopernya, dengan jaket yang masih ia kenakan.

"Bang Kido barusan bilang katanya kamu mau sekamar sama dia, Bon" ujar Hendra.

"Iya, koh. Pas banget koko langsung dateng. Tukeran kamar dulu ya Kojeng, makasih" ujar Bona sambil tersenyum lebar, lalu segera menyeret koper miliknya keluar kamar dengan segera.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang