Ahsan masih mematung di tempatnya berdiri, saat ia melihat Bona, Debby, Kido, Hendra dan Liliyana muncul dari pintu itu sambil melontarkan confetti ke arahnya. Dengan sebuah kue ulang tahun yang Hendra pegang dan dihiasi lilin angka 22 yang menyala. Mereka berenam langsung menyanyikan lagu "Happy Birthday" untuknya hingga selesai.
Sementara Ahsan masih tampak memproses hal yang terjadi di depan matanya itu.
"Selamat ulang tahun, Ahsan" ujar Hendra, sambil maju mendekati Ahsan yang masih diam mematung.
Namun Ahsan tampaknya masih kehilangan kata-katanya.
"Ayo, make a wish dulu baru abis itu tiup lilinnya" ujar Hendra lagi, sambil menyodorkan kue itu di hadapannya.
Ahsan bisa melihat wajah seniornya itu tersenyum tulus padanya. Senyum yang sama, yang pernah ia lihat ketika ia melakukan hal yang sama untuknya di bulan lalu.
Ahsan langsung berusaha menguasai dirinya. Ia memejamkan matanya, berdoa dalam hati, meminta beberapa hal kepada Allah kemudian mengucapkan "Aamiin" sambil mengusap wajahnya. Ia segera meniup lilin itu hingga mati, kemudian teman-temannya langsung bertepuk tangan. Mereka segera menyalami Ahsan, sambil mengucapkan selamat dan juga doa mereka bagi Ahsan di usianya yang baru. Mau tak mau Ahsan benar-benar tersenyum lebar saat mendengar ucapan selamat serta doa ke 5 temannya itu. Kemudian mereka memilih untuk menyempatkan foto bersama-sama.
"Ayok potong kuenya, San" ujar Bona penuh semangat, sambil menyerahkan pisau kue padanya. Ketika mereka sudah bergeser ke meja dapur.
Ahsan segera memotong kue itu, dan potongan pertama ia berikan untuk Hendra.
"Kok buat Kojeng sih? Buat gw kek San, kan gw partner lo" protes Bona.
"Yaelah, iya nih potongan kedua buat lo" sahut Ahsan, sambil memotong kue itu sekali lagi.
Setelah Ahsan selesai memberikan potongan kue untuk mereka semua, tahu-tahu Debby menyodorkan sekotak hadiah padanya.
"Bang Ahsan, ini kado dari kita semua. Tolong diterima ya, semoga abang suka" ujar Debby sambil tersenyum manis.
"Eh? Apa nih? Repot-repot deh" ujar Ahsan, sedikit salah tingkah tapi juga senang.
"Yaudah kalo repot mah, sini buat gw aja" goda Tontowi, hendak merebut kotak hadiah itu. Namun Ahsan langsung menarik kotak itu dari jangkauan Tontowi.
"Enak aja. Hadiah buat gw ya, bukan buat lo" ujar Ahsan, tak mau kalah.
"Udah, udah. Masih aja" ujar Kido, sambil menggeleng heran.
Ahsan segera membuka kotak hadiah itu, dan menemukan sepatu berwarna biru di dalamnya.
"Wah, bagus banget. Makasih banyak semuanya. Pas banget lagi warna biru" seru Ahsan, dengan mata yang berbinar.
"Sama-sama. Untung kemaren ini si Debby pas banget pake acara nanya-nanya soal warna buat kepribadian pas kita di kantin, kalo nggak mungkin udah kita beliin warna lain ya, Kis" ujar Liliyana, sambil menoleh pada Hendra. Hendra hanya balas mengangguk.
Selama beberapa saat mereka asik memakan potongan kue itu sambil berbincang di dapur. Hingga akhirnya satu per satu mulai pamit ke kamar masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...