[PML '09. Day 3]
From: Tontowi
San, lo masih belom ada di kamar?
Semalem gw juga ngetok kamar lo lagi.
Ini koh Kis juga nggak ada di kamar.
Bentar deh, gw baru inget waktu itu koh Kis kan bilang mau balik ke Pemalang.
Jangan bilang lo ikut ke tempatnya dia? 😲
"Siapa yang sms San?"
Ahsan langsung menoleh pada Hendra, yang menghentikan makannya juga sesaat. Ahsan langsung memasukkan kembali handphonenya ke saku celananya lagi, dan buru-buru menyantap sarapannya lagi.
"Biasa koh, si Owi" sahut Ahsan.
"Ooh. Dia nanya apa?" ujar Hendra.
"Nggak koh, cuma ngomongin bahasan nggak penting. Biasalah" ujar Ahsan, dengan ekspresi tengil. Membuat Hendra tersenyum sekilas.
Mereka berdua kembali melanjutkan menyantap sarapan mereka. Pagi ini mereka berdua lah yang terakhir sarapan di meja itu, karena Hendra memang bangun kesiangan sementara Ahsan memutuskan untuk tidur lagi selepas sholat subuh. Jadilah mereka ketinggalan waktu sarapan bersama dengan anggota keluarga yang lain.
"Eh, akhirnya kalian bangun juga" ujar Silvi, yang baru saja memasuki ruangan itu dan melihat adiknya serta temannya yang sedang sarapan.
"Pagi ci" ujar Ahsan, sambil tersenyum simpul.
"Pagi, San. Eh iya, hari ini kalian ada rencana pergi lagi?" tanya Silvi, sambil menuang air minum yang ada di meja itu.
Ahsan langsung menoleh ke arah Hendra, yang terlihat sedang berpikir.
"Belum tau sih ce, belum mikirin mau kemana hari ini" jawab Hendra.
"Kalo misal kalian nggak pergi, nitip anak-anak dong Dra" ujar Silvi, dengan senyuman yang membujuk.
"Emang cece mau kemana?" tanya Hendra, dengan dahi yang sedikit mengernyit.
"Ngedate berdua" balas Silvi sambil nyengir dan membentuk tanda peace dengan tangan kanannya. Ahsan bisa melihat Hendra yang memutar matanya.
"Enak ya, kalian ngedate aku jagain mereka" ujar Hendra, sambil kembali melahap sarapannya lagi.
"Ayolah Dra, tolongin cece. Mumpung kokomu itu lagi ada disini kan. Susah banget nih cari timing buat quality time berdua" ujar Silvi, dengan nada memohon.
Hendra masih tak menjawab apa-apa, kemudian Silvi menyadari sesuatu.
"San, mau kan ya bantuin Hendra jagain anak-anak? Cici minta tolong sekali ini aja. Ya San ya? Mau ya cici repotin?" mohon Silvi, memasang wajah yang sedikit memelas.
"Ya. . .bisa kok ci. Soalnya koh Hendra juga belum ada ngomong mau kemana hari ini" ujar Ahsan, yang serba salah karena tidak enak untuk menolak dan memang tidak punya alasan yang baik jika ingin menolak karena memang kenyataannya seperti itu. Hendra sama sekali belum membahas apapun untuk rencana mereka hari ini.
Tapi disaat yang sama, ia bisa melihat Hendra yang melirik sekilas ke arahnya dengan ekspresi yang seolah-olah mengatakan "Yah, San, kok malah ngeiyain". Ahsan hanya bisa tersenyum canggung, merasa serba salah.
"Asiiiik, Ahsan emang baik banget deh. Nggak kayak Hendra. Ya udah, aku minta tolong ya. Tenang aja, pas pulang nanti aku bawain oleh-oleh spesial buat kalian berdua" ujar Silvi riang, sambil melangkah meninggalkan ruangan itu.
Hendra langsung menatap Ahsan, yang langsung sibuk mengalihkan pandangannya, berusaha menghindari tatapan Hendra yang mungkin bisa membuatnya merasa bersalah karena sudah mengiyakan permintaan ci Silvi.
![](https://img.wattpad.com/cover/283136620-288-k372744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...