11 - Rival (Part 4)

495 56 39
                                    

"San, hari ini giliran lo latihan sama ganda campuran"

Ahsan langsung mengangkat wajahnya cepat sekali, menatap pelatihnya dengan ekspresi yang luar biasa terkejut.

"Saya koh? Kok saya?" tanya Ahsan tanpa pikir panjang.

"Kemaren-kemaren kan Kis sama Kido udah. Hari ini giliran lo. Bona juga dapet tapi besok-besok. Udah sana lo ke lapangan ganda campuran. Sekalian panggilin Owi kesini" perintah pelatihnya.


Wah, becanda banget.


Ahsan segera menyandang tas raketnya, dengan alis yang tertaut, sambil melangkah pelan menuju lapangan ganda campuran. Langkahnya terasa berat sekali, seakan tiap langkahnya merutuki keputusan pelatihnya itu.

"Kak, saya disuruh sama koh Aryo latihan sama ganda campuran hari ini. Owi disuruh gantiin saya dulu" ujar Ahsan, ketika dirinya sudah tiba di dekat Richard, pelatih tim ganda campuran.

"Wi, kau ke ganda putra lagi hari ini. Ahsan yang gantikan kau" seru Richard, memanggil Tontowi.

"Wuih, asiiiik. Latihan sama koh Kis lagi deh" ujar Tontowi dengan mata berbinar. Dengan secepat kilat ia membereskan tas raketnya dan langsung kabur ke lapangan ganda putra.

"Ya sudah. San, kau pasangan sama Butet ya. Pemanasan lah sana, habis itu aku mau lihat kau sama Butet lawan Nova sama Debby" titah Richard segera. Ahsan pun hanya bisa menurut saja.

"Ahelah, kenapa si Ahsan yang dikirim sih. Padahal kan gw maunya sama si Kis lagi" keluh Liliyana, tanpa berusaha menurunkan volume suaranya.

"Yee, kalo kojeng yang disuruh kesini lagi itu mah bakalan lo yang keenakan, ci. Pacaran mulu sama kojeng yang ada. Aduuuh" Debby langsung mengaduh karena Liliyana langsung mencubit pinggangnya.

"Nggak usah ember deh. Gw nggak pacaran ya sama si Kis" bela Liliyana.

"Hmm. . .tapi ngarep kan lo, ci? Udaaaah, ngaku aja" goda Debby, sambil nyengir.

"Nggak!" bantah Liliyana segera.

Namun bahkan Ahsan pun bisa melihat dengan jelas ekspresi Liliyana yang setengah tersenyum saat membantah Debby.

"Ah, malu-malu segala lo ci. Nggak cocok ci kalo malu-malu gitu" sahut Debby sambil tertawa.

"Sabar ya San, emang rusuh banget kalo disini" ujar Nova dari samping Ahsan, sambil menggeleng pasrah.

Ahsan hanya bisa tersenyum getir.


Ahsan merasa itu adalah latihan terlama sepanjang dirinya berada di pelatnas.

Meskipun statusnya hari itu Ahsan hanya 'dicoba' ditukar untuk latihan bersama ganda campuran, tapi tetap saja Ahsan harus ikut merasakan tangan besi nya seorang Richard Mainaky. Pelatih yang terkenal sebagai 'raja tega' di antara semua pelatih yang ada di pelatnas Cipayung. Bahkan sekalipun Ahsan pernah merasakan latihan yang jauh lebih panjang dan intensitas yang lebih tinggi di ganda putra dari duo pelatih Aryo dan Sigit, entah kenapa latihan hari ini tetap terasa lebih lama untuknya.

Dan terasa lebih berat.


"San! Lu gimana sih? Yang bener dong ngincernya!"

Ahsan memejamkan matanya sesaat. Hari ini benar-benar berat.

Ketika membuka matanya lagi, ia bisa melihat Liliyana yang menatapnya dengan sebal.

"Iya maaf ci" balas Ahsan datar.

Rasanya ia sudah tak memiliki tenaga berlebih bahkan hanya untuk berbicara sekalipun.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang