Hari ini adalah pertandingan Final preliminary Thomas Cup, tim Indonesia melawan tim Korea Selatan. Susunan pemain masih sama seperti hari-hari kemarin, sehingga hari ini Ahsan kembali bertugas sebagai suporter bagi teman-teman mereka. Pertandingan pertama yang dibuka oleh Taufik berhasil mengalahkan Park Sunghwan dengan skor 21-19 dan 21-15. Penonton yang hadir mendukung tim Indonesia benar-benar riuh meneriakkan seruan kegembiraan mereka saat Taufik berhasil memenangkan game itu. Pertandingan kedua kini tengah berlangsung antara Kido dan Alvent melawan Ko Sunghyun dan Yoo Yeonseong. Pada set pertama, Kido dan Alvent berhasil menguasai permainan dengan skor 21-14. Namun, di set kedua ini nampaknya Ganda Putra 1 Korea Selatan itu benar-benar menunjukkan usaha mereka untuk membalik keadaan dengan sekuat tenaga. Awalnya Kido dan Alvent sempat memimpin dengan skor 11-8, namun selesai interval pasangan Korea Selatan itu dengan cepat mengejar ketertinggalan point menjadi 12-16.
"Ayo bang Kido! Ayo koh Alvent!" teriak para junior mereka dari tribun depan.
Ahsan yang menonton pertandingan itu dalam diam, hanya bisa berdoa dalam hati, memohon agar tim mereka bisa meraih kemenangan.
Ayo, bang Kido. Balik keadaannya. Abang pasti bisa.
Tak lama kemudia Ahsan bisa melihat Kido yang baru saja melepaskan jumping smash andalannya, berhasil menembus pertahanan duo Korea Selatan itu, menambah 1 point untuk tim Indonesia.
"Yes!" serunya, sambil mengepalkan tangan.
Ayo, kalian berdua bisa.
Ahsan bisa mendengar teriakan para pendukung yang masih terus menyemangati tim Indonesia. Kini skor set kedua terlihat sangat ketat pada angka 18-18. Ahsan hanya bisa kembali berdoa dalam hati semoga saja di set kedua ini baik Alvent maupun Kido sama-sama bisa meraih match point lebih dulu dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan. Namun selepas beberapa menit, nyatanya pasangan Korea Selatan itu malah memenangkan set kedua itu dengan skor 19-21. Benar-benar tipis. Ia bisa mendengar gumaman kecewa dari beberapa teman setimnya yang duduk di sampingnya. Karena untuk pertama kalinya sepanjang preliminary ini Kido dan Alvent kalah di set kedua dan harus bermain rubber set.
Pada saat yang sama Ahsan merasa tim mereka sangat membutuhkan Hendra.
Ketika pikiran Ahsan masih terpaku pada hal itu, mendadak saja sebuah sensasi tak mengenakkan terasa di perutnya.
Ahsan langsung berlari meninggalkan tribun itu secepat yang ia bisa.
@@@
Ahsan langsung mengusap mulutnya.
Untungnya tadi ia masih sempat mencapai bilik toilet ini, kalau tidak mungkin ia malah muntah di tengah jalan menuju toilet. Setelah memuntahkan seluruh isi perutnya ke toilet itu, Ahsan langsung menekan flushnya dan bersandar di pintu toilet itu. Ia benar-benar bingung, kenapa mendadak saja perutnya terasa mual padahal ia hanya memikirkan hal ringan yang menurutnya tak akan memberatkan otaknya.
Sambil berusaha menenangkan dirinya, Ahsan memejamkan matanya.
Mau tak mau ia jadi mempertanyakan dirinya sendiri, apakah ia tanpa sadar telah menyakiti tubuhnya sendiri akhir-akhir ini?
Ketika Ahsan kembali ke tribun itu, set ke 3 sudah berada di skor 14-18. Ternyata kedua seniornya kembali tertinggal dari pasangan Korea Selatan itu. Ahsan sedikit mengernyitkan dahi. Tidak biasanya seniornya ditekan hingga set ke 3. Ahsan langsung duduk di bangku paling belakang, kemudian segera terfokus pada pertandingan itu.
Ayo bang Kido, ayo koh Alvent. Kalian pasti bisa.
Ahsan kembali berdoa dalam hati, meminta pertolongan agar kedua seniornya bisa memenangkan permainan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/283136620-288-k372744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...