[PML '09. Day 7]
Sarapan pagi ini adalah sarapan terakhir mereka berdua bersama keluarga Hendra.
"Om, kok om udah mau pergi lagi sih? Kan aku masih kangen" ujar Josephine.
"Iya om, kok udah mau pergi lagi? Xander masih mau main sama om Hendra, sama om Ahsan" ujar Alexander.
Baik Hendra dan Ahsan hanya bisa tersenyum.
"Iya, soalnya om sama om Ahsan harus mulai latihan lagi di pelatnas. Biar bisa juara lagi" ujar Hendra, sambil tersenyum pada keponakannya.
"Tapi kapan-kapan kita main bareng lagi ya om" ujar Alexander.
"Iya, nanti kalo ada libur lagi, kita main bareng lagi ya" sahut Hendra, sambil mengusap kepala Alexander.
"Lagian kalian buru-buru banget sih pulangnya, padahal sekalian aja tahun baruan disini" ujar Silvi.
"Soalnya kita udah ada janji ce sama temen-temen pelatnas" sahut Hendra.
"Ya sudah, nanti tahun baru depan harus di rumah ya" ujar mamanya. Hendra langsung mengangguk.
Selesai sarapan, Ahsan memilih kembali ke kamar sementara Hendra mengobrol bersama kakaknya dan juga kakak iparnya. Setelahnya ia keluar dari kamar sambil membawa beberapa barang yang segera ia serahkan pada anggota keluarga Hendra, termasuk untuk kedua keponakan Hendra.
"Ya ampun, nggak usah Ahsan. . .ngapain repot-repot" ujar mamanya Hendra, ketika Ahsan menyodorkan hadiah padanya dan juga suaminya.
"Nggak apa-apa tante, kan om sama tante udah nampung Ahsan liburan disini. Ahsan repotin terus seminggu terakhir ini. Jadi sebagai rasa terima kasih, Ahsan cuma bisa kasih ini. Semoga berkenan ya" ujar Ahsan sambil tersenyum malu.
"Nggak kok, Ahsan. Kami sama sekali nggak merasa direpotkan, ya kan pa?" ujar mamanya Hendra.
"Iya, San. Kami malah seneng ada temennya Hendra yang ikut main kesini. Karena Hendra juga jarang banget ngajak temen-temennya main ke rumah. Jadi kami juga cuma pernah ketemu beberapa temennya Hendra" timpal ayahnya Hendra.
Ahsan membalas dengan senyuman manis.
"Ayo, bilang apa sama om Ahsan buat kadonya?" ujar Silvi pada kedua anaknya.
"Terima kasih om Ahsan" ujar kedua anak itu sambil menghampiri Ahsan dan memeluknya di saat yang bersamaan.
Ahsan langsung tertawa kecil karena dipeluk oleh mereka berdua.
"Nanti kapan-kapan kita ketemu lagi ya" ujar Ahsan pada kedua anak itu, sambil mengajak mereka berdua untuk toss dengannya.
"Iya om" balas kedua anak itu sambil tersenyum.
"Makasih ya Ahsan buat hadiahnya" ujar Silvi lagi.
"Iya, makasih ya San" sahut Hendrawan juga.
"Sama-sama ci, koh" ujar Ahsan, sambil mengangguk pada mereka.
Hendra hanya tersenyum simpul saat memperhatikan mereka.
Jadi yang kemaren tuh untuk ini.
@@@
"Sudah semua, nak?" tanya mamanya Hendra pada Ahsan yang sedang menarik kopernya.
"Udah semua kok tante, nggak ada yang ketinggalan" balas Ahsan sambil mengangguk.
"Ahsan, tante titip Hendra ya selama disana. Kamu sama Hendra kan lumayan dekat. Kalau ada apa-apa kasih tau tante ya. Kalau Hendra ada masalah disana, tante mohon kamu bantu Hendra ya nak" ujar mamanya Hendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...