[PLM '09. Day 3]
Ayahnya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Ahsan tentunya sangat senang sekali ketika siang ini ayahnya sudah bisa kembali lagi ke rumah. Untuk 'merayakan' kepulangan ayahnya dari rumah sakit, bahkan kakak-kakaknya pun menyempatkan untuk mampir ke rumah, dan mereka makan-makan bersama.
"San"
Ahsan menoleh pada kakak perempuannya, yang tengah menatap ke arah Hendra.
"Temenmu cakep ya. Udah punya pacar belum? Kakak pengen deh minta foto berdua sama dia" bisik kakak perempuannya.
Ahsan rasanya ingin berseru "Please deh, kak!" tapi ia takut kena tampar kakaknya.
"Ya mana Ahsan tau, kak. Kakak tanyalah sendiri" balas Ahsan, sambil menggeleng heran.
"Malulah, tapi pengen banget foto berdua sih" bisik kakaknya lagi.
"Koh!" panggil Ahsan tiba-tiba.
Hendra yang sedang diajak mengobrol oleh ayahnya Ahsan, langsung menoleh kepadanya.
"Ini, katanya mau minta foto berdua sama koko. Boleh nggak?" ujar Ahsan, dengan senyuman jahil, sambil menunjuk ke samping. Namun ia langsung mengaduh kencang, karena seketika dicubit oleh kakaknya.
Sontak mereka yang berada di ruangan itu tertawa.
"Boleh kok" sahut Hendra, sambil tersenyum malu-malu.
"Bocor banget sih jadi orang" ujar kakaknya, sambil mendelik.
"Lah, tadi katanya malu mau mintanya. Udah aku bilangin, malah aku diomelin juga. Gimana sih?" protes Ahsan.
"Ya nggak begitu juga caranya" sahut kakaknya, tidak habis pikir dengan tingkah adiknya yang jahil ini. Ahsan hanya nyengir.
Pada akhirnya toh kakaknya jadi foto berdua dengan Hendra, Ahsan yang mengambil fotonya. Bahkan malah diminta untuk foto bersama keluarganya juga.
"Kamu yang fotoin lah, San" ujar kakaknya, ketika Ahsan sedang berpikir dimana akan menaruh kamera digital itu.
"Ooh, jadi aku anak tetangga nih ceritanya?" sindir Ahsan, sambil menatap malas ke arah kakaknya. Hendra menahan diri untuk tidak mendengus saat mendengarnya.
"Sini gantian, San" ujar Hendra, ketika Ahsan telah selesai mengambil foto Hendra bersama keluarganya.
"Bubar, bubar. Males ah foto sama Ahsan, udah sering juga. Lagian baru menang sekali doang kemaren ini" canda kakak perempuannya.
"Jahat banget ngomongnya" protes Ahsan, mendelik galak. Sementara Hendra langsung balik badan, untuk menyembunyikan senyum gelinya.
@@@
Malam hari suasana rumah itu sudah kembali tenang lagi, karena kakak-kakaknya Ahsan sudah pulang lagi ke rumahnya masing-masing. Ahsan sedang membantu ibunya memasak, sementara Hendra sedang diajak mengobrol oleh ayahnya Ahsan di ruang tengah. Sekilas, Ahsan mendengar kedua orang itu tengah asik mengobrol dengan bahasa Jawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...