141 - Unfortunate

256 27 134
                                    

(Jakarta, 10 Juli 2011)


From: Hendra

Saya udah sampai di tempat.

Kamu masih di jalan?


To: Hendra

Iya koh, tapi bentar lagi sampe kok.



Ia baru saja memasuki gedung itu bersama teman-temannya ketika dirinya melihat sesosok laki-laki jangkung yang mengenakan batik berwarna kecoklatan, tengah berdiri membelakanginya di dekat salah satu meja. Membuatnya memilih menepuk pelan lengan laki-laki jangkung itu, sehingga laki-laki itu langsung menoleh ke belakang.

"Eh, San. Cepet juga sampenya" ujar Hendra sambil tersenyum.

"Iya, koh. Untungnya nggak macet parah sih di deket sini. Saya kira koko nggak bakalan bisa dateng karena masih di Jepang" ujar Ahsan.

"Nggak kok. Liga yang di Jepang udah beres dari beberapa hari lalu, makanya saya bisa hadir hari ini" balas Hendra.

"Menang nggak koh?" tanya Ahsan lagi.

"Menang dong" jawab Hendra sambil mengangguk dan tersenyum simpul. Membuat Ahsan langsung tersenyum manis.

"Emang mantep deh koko tuh. Selamat ya koh buat kemenangannya" ujar Ahsan lagi.

"Iya, San. Makasih ya buat ucapannya" sahut Hendra.

Ahsan masih menatap seniornya itu yang tengah tersenyum khas, tanpa sadar dirinya pun masih terus tersenyum sedari tadi. Ketika ia merasa detak jantungnya mulai meningkat, ia memilih untuk mulai mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Eh iya koh, koko liat Bona nggak?" tanya Ahsan segera, sambil mulai mengedarkan pandangannya. Berusaha menetralkan detak jantungnya sekaligus ingin menghampiri partnernya.

"Tuh, di deket panggung" sahut Hendra sambil menunjuk ke satu titik di depan panggung. Ke area di mana dirinya bisa melihat beberapa laki-laki dengan beskap hitam tengah berdiri sambil mengobrol.

"Oh, iya. Ya udah koh, saya mau nyamperin Bona dulu ya" ujar Ahsan sambil tersenyum pada Hendra. Hendra hanya mengangguk, kemudian anak itu langsung melangkah meninggalkan dirinya.


Ahsan melangkah santai menuju ke area depan panggung itu. Acara resepsi pernikahan Kido dan istrinya, Richa, dihadiri oleh banyak orang. Tapi sepertinya belum semua tamu undangan tiba di gedung ini, membuatnya jadi semakin leluasa untuk menghampiri Bona yang sepertinya tengah mengobrol dengan saudara-saudaranya yang ikut menjadi groomsmen dengan pakaian beskap hitam. Belum sempat dirinya memanggil Bona, anak itu sudah lebih dulu menoleh ke arahnya dan langsung menyapanya. Membuatnya langsung dikenalkan pada sepupu-sepupu Bona yang ada di situ.

"Yuk, San. Kita makan dulu deh. Laper banget gw, dari tadi belum sempet makan" ajak Bona sambil merangkul Ahsan, setelah tadi ia pamit pada para sepupunya.

"Emang tadi tamunya lagi banyak?" tanya Ahsan, yang sedikit penasaran kenapa Bona belum sempat makan.

"Ya nggak terlalu sih. Cuma sibuk foto-foto dulu sama keluarga besar. Ya lo tau sendiri lah gimana kalo udah foto-foto sebanyak itu" ujar Bona sambil menghela napas, membuat Ahsan langsung mendengus geli.

Ketika mereka telah mengambil makanan mereka, Bona mengajak Ahsan untuk duduk di salah satu meja, di mana Tontowi tengah menikmati makanannya bersama dengan Liliyana dan juga Alvent.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang