89 - Attempt (Part 1)

353 43 67
                                    

[September 2010]

Beberapa hari setelah kejadian di kolam renang, Ahsan akhirnya kembali menjalankan latihan renang dan stretching dengan berhati-hati dan benar-benar mengikuti batasan yang telah diberikan oleh pelatih. Pelan-pelan, Ahsan mulai melihat hasil dari latihan itu. Rasa nyeri yang masih suka muncul di pinggangnya berangsur-angsur berkurang. Tubuhnya juga semakin terasa bebas untuk digerakkan, kekakuan ototnya sudah jauh berkurang. Hingga akhirnya ia merasa otot-otot di tubuhnya sudah normal kembali dan rasa nyeri di pinggangnya pun sudah benar-benar hilang.

Ia pun akhirnya bisa kembali ke program latihannya yang biasa tanpa kendala. Bahkan ia sudah bisa kembali menjalankan latihan di lapangan bersama Bona seperti biasa. Dirinya benar-benar merasa bahagia karena telah berhasil melewati masa-masa cederanya, dan akhirnya bisa kembali berlatih bersama dengan teman-teman sektornya. Bisa kembali beraksi di lapangan lagi bersama Bona.



Berbicara berlatih dengan Bona, Ahsan merasa ia perlu mengejar latihannya bersama Bona. Mengingat sudah sebulan lebih mereka tidak latihan bersama-sama, sehingga Ahsan merasa langkahnya saat berotasi masih sedikit kagok. Membuat Ahsan meminta pada Bona untuk melakukan latihan malam hari bersama-sama lagi, yang dengan persyaratan khusus dari Bona bahwa latihan malam hari hanya akan dilakukan dengan durasi 1 jam saja. Karena Bona sendiri masih khawatir dengan kondisi Ahsan, sekalipun Ahsan mencoba meyakinkannya bahwa dirinya sudah benar-benar fit 100%. Bona sama sekali tak mau mengambil resiko.

Mereka berdua berusaha memanfaatkan waktu yang tersisa dengan efisien. Karena pertengahan bulan ini, mereka berdua telah didaftarkan untuk mengikuti China Masters. Setelah China Masters, mereka juga didaftarkan untuk Japan Open. Ahsan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga kondisi tubuhnya, ia tidak ingin membuang-buang kesempatan lagi, setelah pertengahan bulan kemarin ia dan Bona jadi harus merelakan tidak mengikuti ajang kejuaraan dunia karena Ahsan masih berusaha menyembuhkan cederanya. Padahal tahun ini adalah kesempatan kedua mereka untukmengikuti kejuaraan dunia dan memperbaiki hasil mereka di ajang tersebut. Karenatahun sebelumnya mereka juga mengikuti ajang tersebut dan mendapat bye diRound 1, namun harus gugur lebih awal karena langsung tersingkir di Round 2.Ketika Ahsan sempat membahas masalah itu dan meminta maaf pada Bona karenatelah menyebabkan mereka kehilangan kesempatan untuk mengikuti kejuaraan duniatahun ini, Bona menanggapi dengan santai dan berkata bahwa jauh lebih pentingAhsan bisa pulih 100% terlebih dahulu sebelum memikirkan soal pertandingan apapun.



Hingga akhirnya hari ini Ahsan merasakan progres rotasinya dengan Bona sudah normal kembali. Ia berharap absennya di lapangan selama 1 bulan lebih tidak akan membuatnya terlalu kesulitan di turnamen nanti. Karena bagaimanapun ia ingin bisa melaju jauh di pertandingan pertamanya. Tanpa terasa besok dirinya dan Bona akan berangkat menuju Cina. Ahsan sedikit merasa deg-degan, rasanya seperti ketika pertama kali ia dan Bona akan diturunkan di German Open 2 tahun yang lalu. Membuatnya menggelengkan kepala, heran pada dirinya sendiri karena merasa seperti itu.

"Kenapa San?" tanya Bona, yang melihat Ahsan menggelengkan kepala tiba-tiba.

"Nggak apa-apa. Nggak tau kenapa tapi gw ngerasa kayak kita tuh baru mau turun di pertandingan pertama kita 2 tahun lalu. Rasanya tuh kayak gitu" balas Ahsan.

Bona hanya mendengus mendengar penuturan Ahsan. Ada-ada aja, pikirnya.

"Ya semoga aja deh hasilnya jauh lebih bagus dari pertandingan waktu itu" celetuk Bona, membuat Ahsan gantian mendengus.

"Aamiin" sahut Ahsan.

Mereka berdua pun kembali melanjutkan proses mengepak barang-barang mereka ke dalam koper.

@@@

[China Masters, September 2010]

Keesokan harinya mereka berdua kembali merasakan perjalanan udara selama 7 jam, hingga akhirnya mereka tiba di kota Guangzhou. Meskipun traveling antar negara selalu melelahkan dan menghabiskan banyak waktu, tapi jujur Ahsan benar-benar merindukan suasana seperti ini. Bahkan ia merasa senang sekali meskipun harus menjalani penerbangan dengan durasi yang cukup panjang. Rasanya seperti bebas kembali, setelah kemarin ini ia benar-benar merasa tersiksa ketika harus menghabiskan waktu selama 4 minggu di rumah sakit. Terkungkung di satu tempat yang sama dengan durasi yang terlalu lama.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang