[Podium Sudirman Cup 2011]
Mereka berlima belas melangkah pelan mengikuti rombongan itu menuju ke area podium yang telah dipersiapkan untuk mereka, mengikuti rombongan tim Cina yang berada di depan rombongan mereka. Hingga akhirnya mereka semua berhenti di belakang platform podium yang dibuat melengkung di kedua sisi, podium untuk tim juara kedua di lengkungan yang satu dan tempat para tim semifinalis di lengkungan lainnya. Tak lama kemudian tim Indonesia yang mengenakan jaket berwarna merah dengan bagian lengan berwarna putih pun dipersilahkan untuk menaiki salah satu bagian podium yang melengkung itu bersamaan dengan tim Korea Selatan yang mengenakan jaket berwarna ungu. Karena tim Indonesia dan juga tim Korea Selatan sama-sama menjadi Semifinalis di Sudirman Cup 2011 ini.
Lagi. . .kembali menjadi semifinalis lagi, pikirnya.
Pikirannya kembali ke satu hari yang lalu, di mana dirinya dan Alvent baru saja berhasil memenangkan partai ganda putra di pertandingan Semifinal melawan Denmark. Mereka berdua benar-benar merasa senang. Selain senang karena berhasil mengalahkan ganda putra nomor 1 dunia, mereka juga merasa senang karena sukses memberikan kesempatan tambahan bagi tim mereka sehingga bisa melanjutkan pertandingan Semifinal itu hingga ke partai berikutnya. Saat partai keempat dimulai, awalnya Firda yang melawan Tine Baun mampu menekan Baun pada bagian awal. Namun setelah interval pertama, Baun mampu membalikkan keadaan dan menekan balik Firda. Hingga akhirnya permainan Firda selepas interval pertama tak bisa berkembang sama sekali dan akhirnya harus mengakui keunggulan Baun di set pertama dengan skor 13-21.
Saat itu semua anggota tim Indonesia terus berteriak dengan lantang mendukung Firda, menyemangatinya. Berusaha memberikan energi mereka kepada Firda agar Firda dapat bangkit kembali di set kedua dan bisa membalikkan keadaan. Ketika set kedua dimulai, selama beberapa saat terjadi rally-rally yang cukup seru, skor mereka berdua berkejaran. Hingga perlahan Baun mulai bisa mengendalikan permainan lagi. Teriakan dari kursi tim Indonesia semakin terdengar bersemangat, berusaha membuat Firda terpacu lagi semangatnya. Namun entah kenapa Firda belum mampu kembali mengontrol permainan, sehingga ia terus-terusan terbawa dengan ritme permainan Baun. Tanpa bisa dihalangi, Baun kembali mendominasi lagi.
Pada akhirnya, Firda mau tak mau kembali bertekuk lutut di set kedua dengan skor identik 13-21 lagi.
Kedudukan menjadi 1-3 untuk tim Denmark. Denmark berhasil lolos ke babak Final.
Perjuangan tim Indonesia terpaksa kembali terhenti di Semifinal seperti 2 tahun sebelumnya.
Pada saat yang sama, Ahsan yang menonton pertandingan itu dari kursinya langsung tertunduk. Gagal lagi. Mereka kembali gagal mencapai babak Final. Mereka hanya mampu menjadi Semifinalis lagi.
Entah kenapa rasanya sedikit sesak.
Pikirannya kembali lagi ke hari ini. Dirinya yang kini berdiri di samping Age agak melamun sambil wajahnya mendongak menatap bendera merah putih yang berkibar dengan ketinggian yang sama dengan bendera Korea Selatan. Ini kali keduanya di tim Sudirman Cup, dan dua-duanya berakhir sebagai Semifinalis. Ia kembali menginjak podium ketiga ini, di Sudirman Cup ini, dan lagi-lagi tanpa Hendra di atas sini. Bedanya adalah 2 tahun lalu Hendra hanya tak ikut naik podium karena terbentur oleh aturan hanya 10 pemain saja yang diperbolehkan naik ke atas podium, sehingga saat itu Hendra dan Kido mengambil opsi untuk tidak ikut naik ke podium. Karena pada tahun 2007 mereka berdua telah lebih dulu mendapatkan medali Perak di Sudirman Cup, sehingga di 2009 mereka berdua merelakan spot mereka di podium untuk rekan setim yang belum mendapatkan medali Sudirman Cup. Dan pada saat itu Ahsan dan Bona lah yang baru pertama kali mengikuti Sudirman Cup, sehingga medali Perunggu di Sudirman Cup 2009 itu menjadi milik junior mereka. Menjadi milik Ahsan. Namun di Sudirman Cup kali ini, Hendra bukan hanya tak ikut naik ke podium melainkan memang tak ikut berangkat. Benar-benar tidak ada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfic"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...