[Setelah Sudirman Cup 2009]
Setelah melepaskan bebannya dari Sudirman Cup, Ahsan kembali fokus latihan bersama Bona untuk persiapan turnamen-turnamen selanjutnya. Melakukan sparing mereka bersama Kido dan Hendra seperti biasa. Bulan Juni pun tiba, baik Ahsan maupun Hendra kembali menapaki perjuangan mereka dengan partnernya masing-masing. Hendra dan Kido terbang lebih dulu untuk bermain di Singapore Open, dan kembali naik ke atas podium lagi di posisi ke 2. Dan setelahnya, mereka segera pulang untuk mengikuti Indonesia Open bersama Bona dan Ahsan.
Ahsan benar-benar berharap dirinya bisa naik ke podium Indonesia Open, tapi lagi-lagi langkahnya harus terhenti di babak awal. Seperti biasa, pikirnya sambil tersenyum kecut. Lagi-lagi ia hanya sebatas menjadi suporter bagi teman-teman mereka yang masih lanjut ke babak berikutnya, salah satunya sudah tentu Hendra dan Kido. Pertandingan demi pertandingan Ahsan dan Bona bersorak mendukung mereka berdua hingga akhirnya langkah Hendra dan Kido pun terpaksa berhenti di Semi Final setelah ditaklukan oleh Yongdae dan Jaesung.
"Semangat, koh! Berikutnya pasti emas" ujar Ahsan, ketika menemui kedua seniornya itu setelah pertandingan berakhir.
"Iya, San. Makasih ya. Kamu juga pasti berikutnya podium" balas Hendra.
Pada akhir bulan Juni, Bona dan Ahsan diberangkatkan ke Philippines Open, sementara Hendra dan Kido tidak jadi diberangkatkan karena Kido mengalami cedera.
Dan tanpa Ahsan duga, semesta sedang memberinya kejutan.
Pada turnamen itu, entah hanya perasaannya saja atau tidak, tapi ia merasa kalau jalannya sedang sangat dimudahkan. Mereka menang 2 set langsung di Round 1. Round 2. Quarter Final. Bahkan mereka menang langsung juga di Semi Final dengan mudah. Bona bahkan langsung memeluknya sambil berteriak kegirangan begitu mereka sukses memenangkan pertandingan Semi Final itu.
"San, kita berhasil ke Final lagi, San. Masuk Final lagi setelah 1 tahun!!!" seru Bona kegirangan.
"Iya, Bon. Kita berhasil masuk Final. Besok kita dapetin medali emas pertama kita!" seru Ahsan, sama bahagianya.
From: Hendra
Selamat ya, saya denger kamu masuk Final.
Semangat buat besok, semoga sukses dapet medali emas pertama kamu.
From: Ahsan
Iya, makasih banyak koh. Aamiin 😊
Final Philippines Open. Bona dan Ahsan melawan Alvent dan Hendra Gunawan. All-Indonesia Final.
Ahsan menarik napasnya, lalu menghembuskannya perlahan. Melawan teman satu negara seringnya menjadi pertarungan yang sulit, karena meskipun sekarang kedua seniornya itu sudah tak di pelatnas. . .tetap saja dulu mereka pernah berlatih bersama dirinya dan Bona setiap hari. Kedua belah pihak sama-sama sudah mengetahui kelemahan dan kekuatan masing-masing. Langkah mudah terbaca, tentu. Hanya pengalaman dan kesabaran, yang menjadi kunci bagi siapa yang akan keluar menjadi pemenang. Meskipun dirinya adalah junior mereka, tapi Ahsan tidak ingin menyerah sama sekali. Tidak untuk hari ini. Ia akan bertarung mati-matian untuk hari ini.
Hari ini, kesempatan berdiri di partai Final datang kembali padanya setelah hampir 1 tahun berlalu sejak Japan Open tahun lalu.
Ia tidak mau mengulangi kesalahan yang sama di Japan Open waktu itu, kali ini. . .ia harus jauh lebih fokus daripada Final terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...