93 - Cheer Up

404 44 37
                                    

Setelah memenangkan turnamen Indonesia Grand Prix Gold, Ahsan dan Bona tak bisa langsung bernapas lega. Karena ketika mereka, dan semua atlet pelatnas, kembali ke Cipayung lagi mereka semua langsung disambut oleh masa persiapan event Asian Games yang akan dilaksanakan di Guangzhou, Cina bulan depan. Berdasarkan pengumuman yang diberikan oleh koh Chris, para atlet di pelatnas diberikan waktu kurang dari seminggu untuk berlatih sekaligus dievaluasi secara personal oleh para pelatih untuk menentukan siapa saja yang berkemungkinan akan dipilih untuk masuk ke dalam tim untuk pertandingan beregu ataupun individual.


"Dan ingat. . .selama beberapa hari ini kalian akan berlatih dan dievaluasi bersama dengan teman-teman kalian yang sudah tidak di pelatnas. Jadi saya mohon, tolong berusaha yang keras jika kalian ingin terpilih dalam tim. Karena saya dan semua pelatih tidak memandang status pelatnas ataupun non pelatnas untuk kontingen Asian Games ini. Karena siapapun yang terbaik di antara kalian semua, itu yang akan kami berangkatkan ke Guangzhou. Karena kami dan Kemenpora sama-sama menargetkan hasil maksimal untuk cabang bulu tangkis di Asian Games tahun ini. Paham kalian semua?" ujar koh Chris, saat mengakhiri pengumumannya.

"Paham, koh" sahut semua atlet yang mengikuti latihan gabungan ini.


Ketika mereka semua dibubarkan, Ahsan bisa melihat Hendra dan Kido yang tengah asik mengobrol dengan Age, Alvent dan juga Bona. Melihat seniornya itu, Ahsan tak mengira jika Hendra akan mengikuti latihan gabungan ini. Karena yang ia tahu kemarin ini saat Indonesia Grand Prix Gold berlangsung, Hendra dan Alvent sama-sama masih berada di Jepang karena mengikuti liga disana. Tapi ternyata hari ini kedua seniornya itu datang ke hall latihan pelatnas. Dalam hati ia sedikit bersyukur karena akhirnya ia bisa melihat Hendra lagi, setelah terakhir kali ia mengantarnya ke bandara ketika laki-laki itu sakit dan terpaksa mengundurkan diri dari turnamen Japan Open. Nyaris sebulan yang lalu.


Selama sesaat, Ahsan merasa hatinya sedikit sendu, ketika ia semakin sadar bahwa hanya saat-saat seperti inilah, di latihan pemusatan untuk turnamen beregu, ia bisa bertemu dengan Hendra di bawah atap pelatnas ini lagi.


Dan ia tahu, saat-saat seperti ini tidak akan sering terjadi.


"San!"

Ahsan langsung tersadar dari lamunannya, ketika ia mendengar suara Bona yang memanggilnya. Ia pun segera melangkah menghampiri gerombolan itu. Bersiap memulai latihan dan evaluasi hari ini.

@@@


Karena pola penilaian yang hampir sama seperti saat seleksi pemain untuk tim Thomas Cup, Ahsan berusaha keras menunjukkan kemampuan dan usaha terbaiknya. Apa lagi kemarin ini ia dan Bona berhasil memenangkan 2 turnamen yang mereka ikuti, hal itu menjadi motivasi tambahannya saat ini. Ahsan merasa ini kesempatan terbaiknya untuk mendapatkan medali Asian Games pertamanya bersama Bona. Maka ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini sama sekali. Selama 3 hari itu, tiap kali diadakan latih tanding antar sesama pasangan Ganda Putra pelatnas, semua sesi latih tanding itu menjadi sangat berapi-api. Semua bersaing sekuat tenaga untuk mendapatkan slot di kontingen Asian Games. Terutama untuk slot event individu. Karena ketiga pasang Ganda Putra pelatnas itu sama-sama mengincar posisi yang sama, untuk mendapatkan tempat di kontingen dan mendapat kesempatan meraih medali Asian Games. Sejauh ini, Ahsan merasa dirinya dan Bona cukup unggul dan mampu bersaing dengan sangat baik saat bertanding dengan seluruh pasangan Ganda Putra pelatnas. Mereka berdua lebih sering memenangkan sesi latih tanding itu. Membuat Ahsan semakin yakin jika ia dan Bona akan lolos semua tahapan seleksi dan diberangkatkan ke Asian Games.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang