"Jadi bagaimana San untuk rencana tahun depan? Sudah ada obrolan belum tahun depan kalian akan ngapain aja?"
Ahsan segera menoleh pada ayahnya, yang menatapnya dari ujung sebaliknya meja itu. Ahsan hanya tersenyum sambil menggeleng pelan.
"Belum ada pembicaraan secara spesifik soal target-target tahun depan, yah. Karena kan pelatih ganda putra baru aja ganti dari mas Sigit ke koh Herry lagi. Kami aja belum ketemu sama koh Herry, yah. Mungkin baru akan dibahas nanti sehabis tahun baru, pas semuanya udah mulai latihan lagi" jawab Ahsan. Ayahnya hanya mengangguk.
"Tapi kamu sendiri sama Bona udah nentuin target kalian?" tanya ayahnya lagi.
"Kalo target sih tanpa dibicarain lagi juga udah pasti sih yah, Ahsan sama Bona sama-sama mau berusaha lebih keras lagi supaya tahun depan bisa memenangkan lebih banyak turnamen lagi. Apa lagi kan tahun depan udah mulai perhitungan point dan ranking untuk persiapan Olimpiade 2012, yah. Jadi yang paling penting Ahsan sama Bona harus bisa terus naikin ranking kami biar bisa kepilih untuk berangkat ke Olimpiade 2012. Sama tahun depan juga ada Sudirman Cup lagi, Ahsan sih berharap supaya Bona juga kepilih masuk tim. Menjelang akhir tahun mau ada SEA Games juga kan, dan kami berdua juga pengen jadi juara SEA Games. Semoga aja semua keinginan kami di tahun depan bisa terwujud" lanjut Ahsan.
"Aamiin ya Allah. Iya, semoga semua keinginan dan target kamu bareng Bona tercapai semua ya San. Ayah, Ibu dan kakak-kakakmu di sini cuma bisa bantu doa saja" ujar Ayahnya.
"Iya yah, justru itu yang paling penting. Ahsan butuh doa kalian semua supaya bisa menolong Ahsan dalam mewujudkan semua cita-cita Ahsan" ujar Ahsan sambil tersenyum.
"Buat ibu tetap yang paling penting itu asal kamu sehat-sehat terus, San. Semoga kamu nggak sakit dan nggak cedera lagi ya, nak. Ibu nggak masalah mau kamu menang ataupun kalah, karena buat ibu kesehatan kamu nomor satu" ujar Ibunya yang menghampirinya dari belakang, sambil mengusap kepalanya dengan lembut. Ia teringat memori beberapa bulan lalu saat Ahsan terbaring di rumah sakit dan ia sangat tidak ingin hal itu terulang lagi.
Ahsan langsung menoleh pada ibunya, kemudian menyandarkan kepalanya ke tubuh ibunya yang tengah berdiri di sampingnya. Ia tahu ibunya jadi lebih mudah khawatir setelah insiden beberapa bulan lalu yang membuatnya harus terbaring cukup lama di rumah sakit. Ia ingin bisa menghapuskan rasa khawatir itu dari diri ibunya, namun ia tahu ia tak bisa melakukan apa pun.
"Ibu tenang aja ya, Ahsan bakalan jaga diri juga kok supaya nggak cedera lagi. Ahsan juga nggak mau cedera lagi bu, karena tahun ini banyak yang harus Ahsan kejar. Supaya Ahsan bisa ikut Olimpiade 2012" sahut Ahsan, sambil mendongak menatap ibunya. Memasang sebuah senyuman, berharap itu bisa cukup menentramkan hati ibunya.
Ibunya menoleh padanya, menatap mata cokelat anak bungsunya itu. Sungguh kadang ia bertanya-tanya kenapa bisa ia melepas anak bungsunya untuk tumbuh dewasa jauh darinya. Tahu-tahu anak bungsunya sudah menjadi pemuda yang sudah jauh lebih mandiri dibandingkan saat ia melepas anak itu untuk hidup di Jakarta 10 tahun yang lalu. Ada banyak hal yang ia lewatkan, yang tak bisa ia saksikan secara langsung dari cerita hidup anaknya ini saat ia perlahan berubah dari seorang remaja menjadi laki-laki dewasa seutuhnya. Entah kenapa terkadang ia merasa banyak kehilangan hal-hal penting dari kehidupan anaknya ini. Tapi ia juga tahu, sebanyak apa pun ia menyesali karena tak bisa menyaksikan semua perubahan anaknya secara langsung, dari dekat. . .ia tak akan bisa memutar masa-masa itu lagi. Ia harus menerima bahwa ia kehilangan semua momen-momen itu dan hanya bisa melihat anaknya yang sekarang sudah dewasa. Hanya bisa melihat anaknya sesekali ketika anaknya bisa pulang menjenguknya saat liburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...