Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]

101 - Asian Games 2010 (Part 3)

[Final Badminton Individual Event Asian Games 2010]

Laga puncak cabang olahraga Badminton Asian Games 2010 sektor Ganda Putra, Hendra dan Kido melawan Tan Boon Heong dan Koo Kien Keat. Sejak pagi, seperti yang mereka semua duga, Hendra sudah bulat dengan keputusannya: ia akan main di laga Final hari ini. Sekalipun Kido berusaha mengajaknya berbicara lagi sebelum Hendra tetap bertahan dengan keputusannya dan memberitahukan pada pengurus tim mereka bahwa ia sama sekali tak ingin mundur dari pertandingan hari ini. Kido merasa ia tak bisa berbuat apa-apa lagi, karena Hendra benar-benar teguh dengan keputusannya. Ia hanya bisa berdoa dan menetapkan dalam hati bahwa hari ini bagaimanapun caranya, ia harus bisa lebih banyak mengcover lapangan supaya tak memberikan beban yang kelewat berat bagi lutut kanan Hendra yang sejak semalam bengkak. Ia tak ingin partnernya itu semakin parah cederanya setelah mereka menyelesaikan pertandingan hari ini. Bahkan Kido sendiri sudah mengikhlaskan semisal hari ini mereka gagal membawa pulang medali emas yang telah mereka berdua rencanakan dari awal mereka resmi terpilih untuk berangkat ke event ini. Baginya kesehatan Hendra jauh lebih penting dari medali emas, sekalipun mendapat medali emas Asian Games memang ada di dalam daftar target mereka berdua yang sudah mereka idam-idamkan sejak lama, sejak mereka pertama kali dipasangkan di Ganda Putra pelatnas. Terutama saat mereka terpilih untuk berangkat ke Asian Games 4 tahun yang lalu, Asian Games Doha 2006, dan mereka hanya bisa membawa pulang medali Perunggu di Asian Games pertama mereka. Sementara senior mereka, Alvent dan Luluk, saat itu membawa pulang medali Perak.

Paling tidak kali ini kami bisa mendapatkan medali Perak, pikirnya. Tak mau terlalu ambil pusing dengan pertandingan hari ini, apa lagi dengan kondisi Hendra yang sedang cedera.

"Do, jangan pikirin saya ya hari ini. Inget, main aja kayak biasa. Saya janji saya bakalan cover semaksimal saya juga" ujar Hendra, saat mereka berdua masih berada di backstage.

Kido sedikit terhenyak mendengar kata-kata partnernya itu, seakan bisa membaca apa yang tadi tengah ia pikirkan sejak mereka memasuki area lapangan warm-up. Kido yang bingung hendak membalas apa, hanya bisa mengangguk pelan, seolah mengiyakan kata-kata Hendra. Padahal ia sendiri sudah menetapkan dalam hatinya untuk berusaha mengcover Hendra hari ini.

Tak lama kemudian, mereka berdua pun dipanggil untuk masuk area lapangan. Mereka saling pandang sesaat, kemudian saling mengangguk pelan, seolah-olah keduanya saling mengucapkan "Semoga beruntung" untuk satu sama lain.

Ayo, ayo kita berjuang dengan maksimal hari ini. Kita bawa pulang medali emas Asian Games pertama kita.

@@@

Ahsan, Alvent, Taufik dan beberapa atlet Indonesia dari cabang olahraga lain yang sudah tak bertanding memadati tribun itu untuk mendukung Hendra dan Kido yang akan melawan pasangan Malaysia di partai Final hari ini. Ahsan sendiri sejak memilih untuk fokus berdoa dalam hati, memohon kepada Allah supaya pertandingan Hendra dan Kido hari ini bisa berjalan lancar dan kedua seniornya itu bisa dikuatkan fisiknya hingga ke akhir pertandingan. Terutama untuk Hendra, Ahsan juga banyak berdoa untuknya supaya Hendra kuat menahan nyeri dari cedera lututnya. Ia juga berdoa semoga kedua seniornya itu sukses memenangkan pertandingan hari ini supaya mereka berdua sukses membawa pulang medali Emas Asian Games mereka yang pertama. Agar cabang olahraga badminton juga kembali melanjutkan tradisi menyumbang emas dari Asian Games seperti saat event Asian Games sebelumnya yang disumbangkan oleh Taufik.

Ketika Hendra dan Kido berjalan memasuki lapangan, para penonton di tribun bersorak lantang memanggil-manggil nama mereka berdua. Ahsan juga ikut serta meneriakkan nama mereka.