Setelah selamat dari insiden waktu itu yang mungkin saja dapat menyebabkan sanksi bagi mereka berdua dan setelah mereka berdua sama-sama sepakat untuk lebih bisa terbuka serta lebih berusaha memahami satu sama lain, perlahan performa mereka mulai meningkat lagi. Semenjak malam itu setelah mas Sigit mengajak mereka berdua untuk mengobrol dengannya, Bona pun mulai mengikuti Ahsan melakukan latihan tambahan di malam hari, setelah Ahsan melewati masa 1 minggu larangan melakukan latihan tambahan. Chemistry mereka pun sudah mulai membaik lagi, membuat mereka sudah bisa berkomunikasi dengan normal lagi.
Hanya saja untuk Ahsan sendiri, ia masih belum bisa sepenuhnya terlepas dari lamunan yang tiba-tiba datang. Tanpa sadar ia masih suka melamun sendiri di sela-sela break latihan ataupun setelah latihan, membuat Bona akhirnya iseng mengagetkannya ketika melihat Ahsan yang sedang melamun. Ahsan pun membalas dengan memukul lengan Bona ataupun balas mengagetkannya juga.
"Jangan kebanyakan ngelamun lo, San. Ati-ati ntar kesambet" ujar Bona, ketika mereka selesai latihan.
"Iya Bon" sahut Ahsan, sambil memutar matanya.
"Semuanya, ayo berkumpul dulu disini!"
Ahsan dan Bona langsung menoleh ke arah sumber suara, dimana koh Chris sedang berdiri di tepi lapangan bersama dengan para pelatih. Mereka berdua saling pandang satu sama lain. Kayaknya ada hal serius yang mau disampein, pikir mereka.
Setelah semua atlet berkumpul dihadapannya, koh Chris kembali berbicara lagi.
"Seperti yang kalian tau, bulan depan akan ada preliminary Thomas Cup dan Uber Cup zona Asia. Untuk itu minggu depan akan ada penilaian bagi kalian semua dalam setiap sesi latihan, untuk menentukan siapa yang akan terpilih mengisi tim Thomas dan tim Uber untuk preliminary nanti. Perlu kalian ingat juga, pelatnas masih akan memanggil pemain non-pelatnas jika memang mereka juga memenuhi kriteria. Jadi, jika kalian semua yang ada disini ingin bisa terpilih mengisi tim, harap tunjukkan kemampuan terbaik kalian. Jangan sampai kalah oleh senior-senior kalian yang sudah tidak berada di pelatnas lagi. Paham kalian?" ujar koh Chris.
"Paham koh!" sahut mereka semua.
"Baik, kalian semua boleh bubar. Ingat, latihan yang serius!" ujar koh Chris lagi.
Ketika semua anak mulai melangkah meninggalkan hall latihan itu, Ahsan dan Bona masih berdiri di dalam hall, ketika Tontowi dan Debby juga mendekat kepada mereka.
"Penilaian? Berarti latihan gabungan nggak sih? Soalnya kan dibilang jangan kalah sama yang non-pelatnas" ujar Tontowi, sambil menatap ke arah teman-temannya.
"Kayaknya sih gitu" sahut Bona, nampak berpikir.
Berarti bakalan ada dia juga ya. . .
"Tuhkan, mulai deh ngelamun lagi" ujar Bona, sambil menyikut lengan Ahsan tiba-tiba.
"Nggak. Siapa yang ngelamun sih? Gw diem doang aja disangka ngelamun" ujar Ahsan.
"Halah, alibi aja" balas Bona, sambil memutar matanya.
"Semoga aja deh gw juga bisa kepilih" ujar Tontowi, ketika mereka mulai melangkah meninggalkan hall latihan.
"Iya ya mas, moga aja ya kita bisa kepilih juga" timpal Debby.
"Latihan yang bener makanya kalo mau kepilih" sahut Liliyana tiba-tiba dari belakang mereka, sambil tersenyum tengil.
"Iyaaa ci!" sahut mereka satu suara, berusaha menahan untuk tidak memutar mata mereka saat melihat senyuman jahil senior yang satu itu.
Keesokan harinya, Ahsan bisa melihat beberapa seniornya yang telah keluar dari pelatnas muncul di hall latihan itu. Ia bisa melihat Taufik, Alvent, Hendra A G (Age) dan juga Vita yang tengah berdiri tak jauh dari pintu masuk hall.
![](https://img.wattpad.com/cover/283136620-288-k372744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...