Tanpa terasa bulan Desember telah datang, Ahsan dan Bona tetap berlatih seperti biasanya. Sementara beberapa pemain yang point turnamennya memenuhi kualifikasi telah berangkat ke turnamen penutupan yaitu World Master Finals. Namun sayangnya di turnamen itu tak ada satu pun perwakilan ganda putra Indonesia yang bisa tembus sampai ke Final. Bahkan langkah Hendra dan Kido pun terhenti di Semi Final.
"San"
Ahsan menoleh pada Bona yang tengah sibuk membereskan pakaiannya.
"Kenapa?" balas Ahsan.
"Kayaknya tanggal 23 itu hari terakhir latihan deh sebelum libur. Mau nginep di rumah gw nggak liburan ini?" ajak Bona.
"Eh? Seriusan nih?" ujar Ahsan, tertarik pada prospek untuk menghabiskan liburan di luar asrama pelatnas.
"Ya serius lah. Daripada kayak liburan sebelumnya lo malah di asrama. Gw kasian sama lo" ujar Bona.
"Iya deh, gw ikut nginep di rumah lo ya. Eh, tapi nggak apa-apa kan ya?" tanya Ahsan, mengingat itu sebenarnya rumah milik Kido.
"Nggak apa-apa, bang Kido santai kok. Dia aja suka ngajak nginep temen-temennya kalo liburan. Cuma ya gitu, akhir tahun ini juga pasti rumah rame lagi. Paling kekurangannya itu, agak berisik" ujar Bona.
"Yaelah Bon, kayak kita berdua nggak jadi yang paling berisik aja disini" sahut Ahsan penuh ironi, membuat Bona tertawa.
"Bener juga sih" sahut Bona, teringat pada komentar senior-senior mereka yang selalu mencap dirinya dan Ahsan sebagai penghuni asrama yang paling rusuh.
@@@
Sudah seminggu ini Ahsan tinggal di rumah Bona dan Kido. Awalnya memang hanya mereka bertiga yang ada di rumah itu. Tapi seiring berjalannya hari, Ahsan bisa melihat beberapa senior-seniornya yang biasa ia lihat di pelatnas pun datang silih berganti ke rumah Kido. Jadi pada akhirnya, rasanya hampir sama saja seperti sedang berada di Cipayung. Hanya bedanya ini di rumah, bukan di asrama.
Satu hal yang paling Ahsan syukuri dari rumah ini adalah rumah ini memiliki kolam renang. Jadi selama liburan ini, Ahsan bisa berenang sepuasnya. Hitung-hitung refreshing dari kesehariannya yang hanya berkutat dengan badminton, dan nilai plusnya juga tetap bisa membuat badannya tetap fit selama liburan.
Ketika ia baru saja menyelesaikan lap panjangnya di kolam renang itu, samar-samar ia mendengar suara beberapa orang dari arah ruang tengah. Suara-suara obrolan dan tawa itu, entah kenapa Ahsan merasa familiar dengan beberapa suara yang terdengar hilang timbul itu. Selama beberapa saat ia berusaha mendengarkan dengan baik, sambil berpegangan di tepian kolam, ketika pelan-pelan suara itu semakin jelas dan jelas.
"Lah, ada si Ahsan juga disini" ujar mas Luluk, yang baru saja muncul dari pintu samping.
Di belakang mas Luluk, segera saja Ahsan bisa melihat juga ada Taufik, Nova, Alvent, Chandra yang baru muncul. . .dan juga Hendra.
Pantesan suara-suaranya kayak nggak asing.
"Hai mas" sapa Ahsan sambil tersenyum.
"Ya ampun San belum juga jam makan siang udah nyebur aja" ujar koh Alvent, sambil menggelengkan kepala.
"Bosen, koh. Makanya saya milih berenang" ujar Ahsan, nyengir.
Meski Alvent meledek Ahsan dengan komentar seperti itu, nyatanya mereka semua ujung-ujungnya ikut menyusul Ahsan ke kolam renang. Termasuk Kido dan Bona juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...