113 - Distant (Part 4)

276 36 68
                                    

Pada minggu malam, sebagian tim Indonesia berada di airport untuk menuju ke Swiss. Sementara sebagian lainnya, termasuk Hendra dan Kido, akan kembali menuju ke Indonesia.


"Lagi ngapain sih lo? Perasaan dari tadi fokus banget ngeliatin hape mulu" ujar Bona pada Ahsan yang tengah duduk di hadapannya.

Ahsan segera mengangkat wajahnya dari layar handphonenya dan hanya menjawab "Balesin chat kakak gw" lalu kembali menunduk lagi. Membuat Bona hanya menggelengkan kepala pelan. Heran. Ia pun akhirnya memilih untuk menghampiri gerombolan yang berdiri tak jauh dari mereka berdua, yang sedang asik berbincang.

"Pesawat abang take off nya jam berapa?" tanya Bona tiba-tiba, begitu ia sudah berada di dekat gerombolan itu.

"Masih 2 jam lagi sih" ujar Kido, sambil mengecek ulang jam keberangkatan pada tiket yang ia selipkan di tengah paspornya.

"Kalo pesawat kalian jam berapa?" tanya Hendra.

"Masih 1 jam 20 menit lagi kayaknya" jawab Bona, kemudian mengecek tiket miliknya lalu mengangguk.


Gerombolan itu pun kembali melanjutkan obrolan mereka dengan Bona ynag ikut larut juga ke dalam obrolan itu. Hingga tahu-tahu tim yang akan menuju Swiss sudah harus boarding ke dalam pesawat.

"Bang, Koh. . .pamit duluan ya. Sampe ketemu lagi di turnamen berikutnya" ujar Bona sambil menyalami kedua seniornya itu.

"Iya, kita juga pamit duluan ya" sahut yang lain, ikut pamit pada Hendra dan Kido.

"Semangat ya semuanya" sahut mereka berdua sambil melambaikan tangan pada rombongan yang hendak menuju Swiss itu.

Hendra dan Kido memperhatikan beberapa orang yang tadi mengobrol dengan mereka berdua sedang melangkah santai menuju gate. Setelahnya mereka bisa melihat rombongan itu menyempatkan menoleh ke arah mereka sesaat sambil melambaikan tangan lagi, termasuk Ahsan yang melambaikan tangan sekilas lalu segera melangkah lagi.


"Si Ahsan kenapa ya? Kayaknya hari ini agak beda deh" ujar Kido, setelah selesai membalas lambaian tangan rombongan itu.

"Beda gimana?" sahut Hendra.

"Lo merhatiin nggak sih, Kis? Kayaknya cuma dia doang deh yang tadi nggak nyalamin kita pas pada pamitan. Cuma melambaikan tangan aja barusan. Nggak biasanya itu anak kayak gitu" lanjut Kido.

"Mungkin kelupaan kali" sahut Hendra santai.

"Iya kali ya" gumam Kido, sedikit tak yakin.



Ketika pesawat baru saja selesai take off dari landasan pacu, Ahsan langsung menurunkan topinya.

"Bon, gw mau tidur dulu ya" gumam Ahsan.

"Hah? Ini kan durasi penerbangannya nggak lama, San. Tumben lo mau tidur?" sahut Bona, dengan dahi yang sedikit berkernyit.

Namun Ahsan tak merespon kata-katanya sama sekali, membuat Bona menatap partnernya itu dengan tatapan bingung.


Sumpah, ini anak kenapa deh?

@@@


[Swiss, 14 Maret 2011]


Ia terus memutar-mutar raketnya di tangan kanannya sambil menatap kosong ke depan, hingga ia merasakan ada yang menyenggol sikutnya.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang