[Januari 2010]
Januari terasa kelabu dengan curah hujan yang terus menerus mengguyur Cipayung dan sekitarnya dengan intensitas yang cukup tinggi. Untungnya saja latihan banyak dilakukan di dalam hall ketimbang latihan di luar hall. Meskipun untuk beberapa program latihan yang biasa mereka lakukan memang harus dilakukan di luar ruangan. Salah satunya adalah latihan lari di trek lari. Awalnya sebelum mereka mulai melakukan latihan lari pagi ini, langit hanya mendung tanpa hujan. Ketika mereka baru saja memulai latihan lari itu, mulai terasa tetesan-tetesan air yang turun dari langit menjelma dalam bentuk gerimis kecil. Hingga selepas beberapa putaran setelahnya, tahu-tahu hujan sudah turun dengan derasnya.
Tapi, seperti biasanya juga, karena tidak ada petir yang menyambar-nyambar maka pelatih tetap menyuruh mereka melanjutkan latihan lari itu sesuai batas waktu yang telah ditentukan.
"Ayo, jangan males-malesan larinya! Lari yang kenceng!" seru pelatih kepada mereka.
Laki-laki itu terus memacu kakinya, berusaha untuk tetap berlari sekencang mungkin menembus hujan itu. Rambut kuyupnya turun hingga ke dahinya, nyaris menyentuh matanya. Tak peduli pakaian dan sepatunya sebasah apa, ia terus berusaha berlari sekencangnya, bahkan beberapa kali membalap beberapa temannya yang berada di depannya. Hujan membuatnya benar-benar kuyup, namun entah kenapa rasa dingin dari bajunya yang basah seperti tak terasa sama sekali oleh tubuhnya. Tubuhnya mati rasa. Mati rasa. Sama seperti hatinya selama beberapa hari terakhir.
Ahsan kembali membalap beberapa orang lagi yang jaraknya sempat jauh darinya.
Sementara itu, jauh di belakangnya, Tontowi yang tengah berlari sambil menyingkirkan rambut bagian depan yang nyaris turun ke matanya hanya bisa memperhatikan Ahsan dengan terheran-heran.
"Kenapa larinya kayak kesetanan gitu ya?" batinnya.
Latihan lari, latihan fisik, circuit training, dan agility training. . .Tontowi sadar bahwa Ahsan melakukan semua latihan itu akhir-akhir ini dengan usaha yang terlihat 2 hingga 3 kali lebih besar dari sebelum-sebelumnya. Entah kenapa anak itu terlihat sangat berambisi sekali untuk melakukan semua hal jauh lebih baik dari orang lain, dari siapapun yang ada di pelatnas ini. Ketika Tontowi datang ke hall latihan tiap pagi, ia bisa melihat Ahsan sudah ada di hall sebelum dirinya. Selesai latihan harian paling akhir dari yang lainnya dan disambung lagi dengan latihan malam. Bahkan ketika Ahsan melakukan latihan malam dengan dirinya, Ahsan beberapa kali memilih untuk tetap tinggal di hall latihan ketika Tontowi memutuskan untuk mengakhiri latihan malam itu sesuai jadwal yang biasanya. Terus seperti itu. Membuat Tontowi hanya bisa menggelengkan kepala heran.
"Temen lo lagi kenapa sih Bon?" tanya Tontowi di suatu siang, ketika mereka baru memasuki kantin.
"Nggak tau. Akhir-akhir ini emang lagi diem banget anaknya" gumam Bona sekenanya.
Saat mereka berdua hendak mengambil makanan, Tontowi bisa melihat Ahsan yang sudah lebih dulu berada di kantin, tengah duduk dengan posisi membelakangi mereka di sebuah meja yang jaraknya berada hampir di pojok kantin. Membuat Tontowi mengernyitkan dahi.
Itu anak masih mode ngezombie ya?
"Lo lagi kenapa sih?"
Mata cokelat itu segera menatap ke arah laki-laki dengan rambut jambul itu, yang tengah menatapnya dengan pandangan keheranan.
"Kenapa gimana maksudnya?" balasnya, dengan nada bingung.
"Ya itu. . .lo lagi kenapa sih? Gw perhatiin akhir-akhir ini aneh banget" ujar Tontowi.
"Aneh gimana sih? Nggak ada yang aneh, Wi" sahut Ahsan.
Mereka masih melakukan drive-drive santai, untuk pemanasan latihan malam ini. Tontowi memanfaatkan kesempatan itu untuk mengorek Ahsan. Siapa tahu temannya itu mau bercerita tentang apapun yang sedang mengusiknya. Tapi seperti biasanya, temannya satu ini selalu saja lebih memilih mengelak daripada langsung jujur kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...