32 - Dear A (Part 2)

387 48 66
                                    

Kini mereka berlima ada di dalam kamar Ahsan. Mereka semua menatap 3 item yang tergeletak di kasur itu.


"Coba sini suratnya" pinta Tontowi. Ahsan segera menyerahkan surat itu padanya.

"Iya, ini tulisannya sama sih" gumamnya lagi, sambil membaca surat itu dengan seksama dan membandingkannya dengan tulisan yang ada di potongan-potongan karton itu.

"Bener-bener nggak ada nama atau inisialnya ya?" tanya Hendra.

"Nggak ada, koh. Bener-bener nggak ada petunjuk" jawab Ahsan.

"Tapi masa sih bener-bener nggak ada jejak sama sekali gitu?" ujar Bona, heran.

"Kertasnya wangi" ujar Tontowi, tiba-tiba.

"Apaan sih Wi, kertas lo cium-cium gitu" ujar Kido, memandang juniornya dengan heran.

"Wangi soalnya. Agak pudar sih, tapi masih kecium wanginya. Coba deh" ujar Tontowi, sambil menjulurkan surat itu. Ahsan langsung mengambilnya dan mendekatkannya ke hidungnya.

"Iya sih, wangi parfum ya?" ujar Ahsan, sambil menatap Tontowi.

"Kayaknya. Kayak pernah tau deh wangi kayak gini. . .tapi dimana ya" gumam Tontowi pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

"Eh, bukannya ada cctv ya di pelatnas? Bisa coba ngecek disana nggak sih?" ujar Bona.

"Kayaknya ada. Tapi nanti kalo ditanya buat apa?" tanya Ahsan.

"Ya alasan apa kek, San. Bilang aja ada orang yang agak mencurigakan atau apa" sahut Bona.

"Layak dicoba sih kalo mau" timpal Kido.

"Mau?" tanya Hendra, sambil menoleh pada Ahsan.

"Mau bantuin koh?" Ahsan bertanya balik, yang disambut anggukan oleh Hendra.

"Abis latihan sore ini ya" ujar Hendra.

@@@


Keenam orang itu memperhatikan layar LCD itu dengan fokus.


Mereka nampak fokus memperhatikan video yang tertampil dalam 6 kotak kecil yang ditayangkan di layar itu.

"Gimana? Ada yang kalian cari?" kata petugas keamanan itu.

Mereka berlima saling pandang sesaat, kemudian menggelengkan kepala.

"Memangnya ada apa? Ada yang kehilangan barang berharga?" tanyanya.

"Nggak sih pak, nggak ada yang hilang. Cuma, eh. . .kami cuma ngerasa sempet lihat kayak ada yang mencurigakan gerak-geriknya. Tapi mungkin kami salah lihat, pak" ujar Tontowi beralibi.

"Oh, begitu. Ya kalau memang ada yang terlihat mencurigakan, baiknya langsung kalian laporkan ke saya di hari yang sama. Jadi biar lebih mudah ditelusuri" ujarnya.

"Iya, pak. Maaf ya pak sudah menganggu waktunya. Kami pamit dulu. Terima kasih banyak pak" ujar Ahsan. Kemudian mereka berlima segera melangkah keluar dari ruangan petugas keamanan itu.

"Sayang banget ya spot latihan kita jauh dari kamera cctv" ujar Bona, ketika mereka sudah agak jauh dari ruangan itu.

"Iya, lagian di kamera cctv di sudut lain nggak ada yang kelihatan mencurigakan juga" timpal Kido.

"Coba bisa pasang cctv lebih banyak lagi ya" ujar Tontowi.

"Yaudahlah, kalo pun nggak bisa ketauan siapa pelakunya. . .semoga aja nggak ada kejadian yang lebih dari ini" ujar Ahsan, pasrah.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang