13 - Rival (Part 6)

481 50 54
                                    

"Ahsan kemana ini?"

Hendra segera menoleh ke arah koh Aryo, yang baru saja datang. Ia melihat sekitarnya, dan memang benar Ahsan belum terlihat di hall latihan itu.

"Ahsan sakit, koh. Hari ini ijin ga bisa ikut latihan dulu" sahut Bona.

"Sakit apa dia?" tanya koh Aryo sambil berkernyit.

"Demam koh. Tadi sebelum saya berangkat kesini, saya cek suhu badannya emang panas" jawab Bona.

"Aduh ada-ada aja deh itu anak" gumam koh Aryo.

Hendra hanya mengernyitkan dahinya, bingung.

Sakit? Perasaan kemaren ini sehat-sehat aja.



Ahsan membuka matanya. Kilasan mimpi buruk yang baru saja dialaminya menggangu tidurnya.

Tapi, selain itu, ia juga mendengar ada suara ketukan di pintu kamarnya. Kemudian si pengetuk pintu itu langsung memanggilnya pelan.

"San? Lagi tidur? Saya masuk ya"

Suara Hendra.

"Masuk" balas Ahsan.

Ahsan bisa mendengar suara pintu yang terbuka sesaat dan langsung tertutup. Ia tetap pada posisi tidurnya yang memunggungi pintu kamar. Terdengar langkah pelan Hendra yang melangkah menghampiri kasurnya. Kemudian ia merasakan seniornya itu duduk di tepian ranjangnya, di balik punggungnya.

"Udah makan, San?" tanya Hendra pelan.

"Belum" balas Ahsan.

Hendra terdengar menghela napas.

"Ini saya bawain makanan dari kantin. Langsung dimakan ya. Ada Paracetamol juga, langsung diminum ya setelah makan, biar demam kamu cepet reda" ujar Hendra lagi.

Ahsan tak menjawab. Ia memilih untuk diam sambil memandang ke arah jendela kamarnya.

"Cepet sembuh ya, Ahsan"

Ia bisa merasakan tangan seniornya itu menyentuh dahinya sebentar, lalu mengusap rambut jabriknya sekilas. Kasur itu berderit pelan ketika Hendra sudah bangkit lagi dan melangkah menuju pintu itu.

Ketika Ahsan bisa mendengar suara pintu yang ditutup pelan, ia baru membalikkan tubuhnya perlahan. Ia melirik sekilas pada kantong plastik berukuran besar di atas nakasnya, yang nampaknya bukan hanya berisi makanan dan obat saja, melainkan banyak cemilan.

Ia memilih membalikkan tubuhnya lagi, sambil menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya.

Setetes cairan jatuh dari sudut matanya.

@@@


"Kesambet apaan lo San kemaren ini? Tiba-tiba sakit gitu"

Hampir semua teman-temannya menggodanya dengan becandaan itu ketika besoknya ia sudah muncul lagi di hall latihan seperti biasa. Ahsan hanya tersenyum samar sambil membalas "Lagi kurang fit aja" pada mereka.

"Beneran udah sehat, San?" tanya Hendra, yang duduk di sampingnya.

"Alhamdulillah udah koh" balas Ahsan, sambil mengencangkan tali sepatunya.

"Udah aman lu San hari ini?" tanya koh Aryo.

"Udah koh" jawab Ahsan, sambil menoleh ke arah pelatihnya.

"Jaga kondisi, San. Jangan sampe gampang sakit lu. Bentar lagi udah mulai banyak pertandingan" tambah koh Aryo.

"Siap koh" sahut Ahsan lagi.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang