"Jadi gini. . ."
Mereka kini sudah berada di dalam kamar Kido, duduk dalam posisi yang hampir melingkar dengan tatapan yang terfokus ke arah Kido dan Hendra yang tengah duduk bersebelahan. Menantikan penjelasan kedua senior mereka.
"Gw sama Jangkis emang sengaja nggak ikut Sudirman Cup tahun ini" ujar Kido to the point.
Ahsan dan Tontowi langsung menatap mereka berdua dengan mata yang terbelalak.
"Kenapa?" sahut mereka berdua bersamaan, dengan nada heran yang terdengar jelas.
Kido terdiam sejenak sambil menatap ke arah Bona.
"Berarti lo bener-bener megang janji lo ya Bon?" ujar Kido segera. Bona hanya mengangguk pelan.
"Megang janji? Maksudnya?" ujar Ahsan bingung, sambil menoleh pada Bona. Menodong jawaban pada partnernya itu.
Bona langsung menghela napas pelan.
"Sorry ya, San. Tapi bang Kido nyuruh gw buat rahasiain hal ini sampe hari H pengumuman skuad Sudirman Cup" ujar Bona.
Ahsan semakin mengernyitkan dahinya. Ini ada apaan sih sebenernya?
"Gw sama Jangkis sama-sama sepakat buat nggak ikutan Sudirman Cup tahun ini, karena gw mau ngurusin persiapan pernikahan gw. Bona udah tau dari awal soal rencana ini, tapi gw minta dia buat jangan ngasih tau siapa pun. Karena gw pengen orang-orang tau berita ini setelah pengumuman evaluasi, jangan dari awal. Makanya gw sama Jangkis tetep ikut persiapan evaluasi karena kita berdua tetep mau bantu persiapan kalian juga, tanpa bermaksud buat ikut seleksi. Dengan kita berdua sepakat nggak ikut Sudirman karena gw mau ngurusin persiapan nikah, sekalian juga supaya Jangkis istirahatin kakinya biar secepetnya sembuh 100%" ujar Kido menjelaskan.
"Loh koh Hendra lututnya belum sembuh?" ujar Ahsan segera, benar-benar terkejut.
"Udah jauh lebih baik kok" sahut Hendra cepat-cepat.
"Bohong, itu lututnya Jangkis masih sering sakit. Tapi ini anak susah banget disuruh istirahatnya. Makanya, mumpung gw mau ngurusin persiapan nikah gw, sekalian aja ini anak gw suruh istirahatin lututnya juga. Biar cepet membaik" timpal Kido segera, sambil memberikan tatapan penuh arti pada Hendra. Benar-benar tak habis pikir dengan sifat keras kepala dan ambisius partnernya itu.
Sementara yang dilirik hanya membalas dengan cengiran sekilas.
Ahsan masih menatap kedua seniornya dengan tatapan tak percaya. Entah kenapa ia masih tak habis pikir dengan keputusan keduanya.
Hendra dan Kido sengaja tidak ikut Sudirman Cup?
Padahal mereka berdua masih menjadi pasangan ganda putra terkuat bagi tim Indonesia.
Lantas bagaimana dengan nasib tim mereka tanpa ganda putra terkuat?
"Tapi gimana sama tim kita?" tanya Ahsan tiba-tiba tanpa pikir panjang. Membuat mereka semua langsung beralih menatap ke arahnya.
"Maksudnya San?" tanya Kido.
"Iya, gimana sama nasib tim kita kalo bang Kido dan koh Hendra nggak ikut Sudirman Cup? Kalian berdua kan masih pasangan ganda putra terbaik di tim kita" ujar Ahsan lagi.
Hendra dan Kido saling pandang sesaat, kemudian kembali menatap junior mereka lagi.
"Itu kan cuma dari segi ranking aja, San" balas Hendra segera.
"Iya, itu kan karena ranking kita aja yang masih lebih tinggi. Tapi dari segi kekuatan kan sama aja" timpal Kido.
"Beda lah, bang. Dari segi kemampuan dan skill juga tetep masih bagusan kalian berdua daripada saya" sahut Ahsan segera, tak setuju dengan pendapat kedua seniornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]
Fanfiction"Mungkinkah takdir yang membuat jalan kita saling bersimpangan?". Cerita tentang mereka yang berusaha mengejar mimpi dari pelatnas Cipayung. Tentang impian, harapan, persahabatan dan juga cinta. [Prequel dari "Way Back (Into Love)"]. P.S: Sl...