46 - Fireworks (Part 2)

414 40 127
                                    

Sementara Hendra langsung meraih ujung Pocky itu yang mengarah kepadanya dan mulai menggigitnya secepat yang ia bisa. Awalnya ia tidak menyadari jika Ahsan diam saja, tidak menggigit Pocky itu dari ujung yang berseberangan dengannya. Hingga akhirnya ia sadar akan hal itu dan menepuk lengan Ahsan pelan, supaya Ahsan juga mulai menggigit Pocky itu.


Ahsan yang kaget karena tepukan pelan itu, langsung cepat-cepat menggigit Pocky itu juga.


Semakin Pocky itu memendek, semakin cepat pula detak jantung Ahsan berpacu.


6 cm. 5 cm. 4 cm.


Ahsan yang bisa melihat mata Hendra yang semakin dekat dengannya, mendadak kelewat panik dan langsung menarik kepalanya ke belakang dengan tiba-tiba, membuat Pocky itu langsung patah seketika.


"Yak, stop! Sini sini, taruh disini. Biar langsung diukur" ujar MC itu pada Ahsan.

Ahsan langsung menaruh patahan Pocky itu di nampan yang sudah disediakan oleh MC itu.

"3 cm. Yak, ayo siap-siap pemain kedua" ujar MC itu.

"San, Pocky sisanya mana?" tanya Hendra, sambil menoleh ke arah anak itu yang sedang membelakanginya.

Ahsan segera mengambil kotak Pocky itu dan mengopernya ke Hendra, masih tanpa menoleh kepadanya.

Ketika permainan di mulai lagi, Ahsan langsung berjongkok memunggungi timnya, berpura-pura mengikat tali sepatunya.

Sambil menunduk serendah yang ia bisa, ia bisa merasakan wajahnya yang masih panas.


Kenapa sih pas banget yang di belakang gw persis tuh dia?

@@@


Pada akhirnya tim Ahsan tidak berhasil memenangkan game itu, salah satunya karena Pocky bagian Ahsan dengan Hendra masih terlalu panjang jika dibandingkan dengan tim lain. Sementara Pocky bagian Hendra dan Alvent berhasil menyentuh angka 2,3 cm. Bahkan Pocky yang dimainkan antara Alvent dan Tontowi lebih pendek dari itu.

"Masih kepanjangan tuh yang punya kalian, gimana sih" ujar Alvent setengah bercanda pada Hendra dan Ahsan. Hendra hanya tersenyum geli sekilas, sementara Ahsan hanya tersenyum tipis.

"Oke, sekarang waktunya mulai penampilan tiap tim ya. Ayo tim yang mau mulai duluan, dipersilahkan untuk maju ke panggung" ujar MC itu.

"Kita mau kapan San?" tanya Greysia, yang duduk di sampingnya.

"Jangan yang pertama banget deh. Kedua atau ketiga aja" ujar Ahsan, sambil mulai meraih gitarnya lagi.

"Urusan penampilan aman kan ya? Saya mau bantuin yang pada bakar-bakar ya" ujar Hendra tiba-tiba dari arah belakang mereka.

"Iya koh, aman kok" sahut Greysia sambil menoleh ke belakang.

Hendra segera bangkit dari kursinya, diikuti oleh Alvent, melangkah menuju ke sisi kiri taman itu. Area dimana orang-orang yang mulai membakar jagung sedang berkumpul.

Sambil menoleh ke arah itu, Ahsan segera memetik gitarnya perlahan, mulai mengulang lagu yang akan ia tampilkan di depan. Tatapannya menerawang.

Love Shot [Prequel dari Way Back (Into Love)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang