Oke ini chapter terakhir di cast Renjun ya sayang 💕
Disarankan sambil dengerin lagu diatas. Kalau mau 🥺
Happy Reading
Suasana malam ini sangat meriah. Mempelai pria dan wanita sudah berhasil mengucapkan janji suci satu sama lain. Keduanya berdiri di altar dengan paras mempesona ala pengantin berbahagia. Sorak sorai para tamu undangan baik dari keluarga sendiri, saudara, teman, kerabat dan lainnya bertepuk tangan. Menandakan sudah resminya kedua mempelai pria dan wanita itu bersanding. Sungguh tak bisa diganggu-gugat.
Berbeda dengan semua orang yang bahagia disini. Seorang wanita dengan balutan dress putih tampak menahan sekuat tenaga liquid bening yang nampaknya sudah sedikit terbendung di atas pelupuk matanya.
Perlahan tangannya mengelus mandiri perut ratanya. Membatin sesuatu agar pesannya dapat tersampaikan pada nyawa di dalam perutnya. Ia bangkit dari tempat duduknya kemudian izin pergi ke kamar mandi.
Mual kembali melanda saat ia berjalan keluar area gedung megah pernikahan pewaris tunggal keluarga Huang. Dengan tertatih wanita itu terus berjalan menuju tempat yang hendak ia singgahi untuk menumpahkan segala yang ia tahan seharian ini.
Hueeekk
Hueeekkk
Di hari yang berbahagia bagi orang-orang di gedung pernikahan tadi. Justru ini menjadi hari paling mengerikan bagi Viola. Ia sekuat tenaga meledakkan tangisnya di dalam toilet yang sepi. Setelah mengeluarkan muntah nya ia segera membasuh mulut dan mukanya. Dan seperti biasa ia memperbaiki lagi make up yang ia pakai.
Viola menatap dirinya melalui pantulan jendela. Tidak seperti ibu hamil lainnya yang tampak bahagia, Viola justru mendapatkan semuanya sebaliknya.
Kantung mata yang menghitam, tubuh yang mengurus dan wajah yang sembab. Ia bisa menutupi ini semua dengan kreasi make up nya. Dan orang yang tidak tahu apa yang terjadi dengan Viola pasti percaya bahwa wanita cantik itu terlihat bahagia, segar dan ceria.
"Sampe kapan ya eomma menyembunyikan kamu dari banyak orang. Apalagi ayah dan ibu." Viola menyunggingkan senyumannya kepalanya menunduk menatap perutnya yang masih rata namun tak lama lagi pasti tonjolan itu tak mungkin akan ia tutupi lagi. Mau tidak mau Viola harus menanggung semuanya.
Kembali Viola menitikkan air matanya. "Eomma cuma berharap kamu lahir dengan selamat. Bertahan ya sayang." Wanita itu tak henti mengelus perutnya.
Berjalan pelan Viola kembali menuju gedung pernikahan yang elegan dan menakjubkan itu.
"Kamu habis dari mana?" tanya Krystal. Sementara Viola hanya tersenyum manis sembari duduk di sebelah sang ibu yang sedang menikmati jamuan di pesta itu.
"Ke kamar mandi. Kak Renjun sama ayah mana bu?" tanya Viola mengalihkan pembicaraan. Ibunya ber oh ria kemudian melihat area sekitar.
"Tadi kayaknya lagi ngobrol sama temen kolega," timpal Krystal dengan santai.
Seorang pelayan tamu VVVIP datang mendekat ke arah mereka. "Ada yang bisa saya bantu nona," ucapnya menunduk hormat.
"Saya ingin steak dan es krim, kamu mau apa Viola?" tawar Krystal.
"Aku mau salad buah aja sama air putih," ucapnya pada sang pelayan.
