A Mistake (Lee Jeno Chap 6)

1.7K 97 16
                                    

Hello :)
How are you :)

"Lo beneran sayang kan sama Gue?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo beneran sayang kan sama Gue?"

Ravena mengangguk kaku. Tubuhnya sempurna terkunci oleh dekapan kekar seorang Lee Jeno.

"Kalau gitu, turutin semua permintaan Gue. Lo sanggup?"

Ravena meneguk ludah. Maksud Jeno menuruti semua permintaan apakah justru akan membuatnya dalam bahaya? Tapi, Ravena akui ia sangat menyayangi Kakaknya. Batin dan pikirannya berperang menjadi satu kesatuan. Pelukan Jeno semakin mengerat membuatnya sulit untuk berkutik.

"A- aku."

Perlahan Jeno melepas dekapannya. Ia terkekeh kecil sembari memundurkan posisinya. Sedang gadis di hadapannya justru berbalik. Kedua tangan mungil itu menahan kedua pergelangan tangan Jeno.

"A- aku sanggup!" seru Ravena sembari mendongakkan kepalanya menatap Jeno penuh kesungguhan meski binar di matanya nampak jelas jika ia sedang bingung bercampur takut.

Hal itu disadari oleh Jeno. Pria itu menggeleng pelan. Melepas kedua pegangan tangan Ravena. Raut gadis itu nampak sangat kecewa.

"Ada keraguan di mata Lo."

Jawaban Jeno membuat Ravena menggeleng cepat. Ia menghambur ke dalam pelukan tubuh lebar Kakaknya. Jantungnya berdegup kencang karena takut. Bodohnya, Ravena justru takut Jeno meninggalkannya. Ia jelas tau persis bagaimana sang Kakak menyimpan banyak luka selama ini.

Diam-diam Ravena kecil mengintip Jeno yang dulu sering menangis di dalam kamar setiap malam. Beberapa malam setelah Ayah dan Ibu mereka berdua resmi menikah. Malam disaat Ravena resmi memiliki Kakak tiri seorang bocah SD yang penuh dengan luka di hatinya.

"Lakuin apapun semau Kakak," sela Ravena sebelum Jeno kembali mengeluarkan sebuah kalimat penolakan.

"A- aku cuma mau lihat Kak Jeno bahagia."

Perlahan Jeno menarik gadis itu keluar dapur. Keduanya menaiki anak tangga dengan langkah biasa.

"Lo gak akan nyesel kan sama keputusan yang udah Lo buat?" tanya Jeno lagi memastikan jawaban dari mulut Ravena.

Jeno membuka pintu kamarnya. Menguncinya kemudian beralih menatap gadis cantik di hadapannya. Gadis bodoh yang benar-benar mencintainya dengan tulus.

"Ravena, gue tanya sekali lagi. Lo serius sama keputusan Lo?"

Anggukan pelan adalah keputusan terakhir yang Ravena buat. Sejujurnya otak dan batinnya tengah berperang dahsyat. Namun lagi-lagi perasaannya yang selalu menyayangi Jeno membuat semuanya sia-sia.

"Buka baju Lo!"

Blarrrr!

Semburat petir menyambar di langit. Ravena tercengang dengan permintaan Jeno barusan. Jantung gadis itu berdegup cepat karena takut. Gadis SMP itu tidak bodoh, ia tau jelas kenapa Jeno menyuruhnya untuk membuka pakaian.

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang