I Love You Stage (Huang Renjun Chap 9)

1.4K 69 57
                                    

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚Happy Reading˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*


Viola tak dapat menyembunyikan senyumannya saat Renjun menggandeng tangannya melangkah menuju gedung kampus. Beberapa mahasiswa melirik aneh pada keduanya. Sementara Renjun dengan wajah cerianya tetap berjalan dan kini tangannya beralih merangkul mesra pinggang Viola membuat hati gadis itu semakin acak - acakan.

"Belajar yang rajin," ucap Renjun disertai kecupan di kening Viola bersamaan dengan itu wajah julid seseorang menatap kaget dari belakang.

"Heh! Kalian serius?" kaget Rara sembari memegangi dadanya saat Renjun sudah menjauh agar pria itu tidak dengar.

Rara tersenyum sembari menyenggol lengan Viola. "Akhirnya cintanya gak bertepuk sebelah tangan haha!"

Viola tersenyum malu tapi sedetik kemudian ia menatap Rara dengan senyum miring. "Kamu sama Chenle gimana?" tanyanya.

"Apaan? Jijik banget lah, ngapain bahas cowok kampret itu." Rara mengelak. Ia berjalan menjauh dari Viola menuju fakultasnya yang ada di gedung sebelah. Melihat itu Viola terkekeh geli.

Hari ini tidak seperti hari kemarin, segala yang Viola lakukan seakan menjadi mudah. Mungkin karena suasana hatinya yang senang. Siapa lagi jika bukan karena pria itu. Sebenarnya ada terbesit perasaan takut ketika pada akhirnya Viola akan kecewa lagi. Tapi apakah perasaan kecewa itu semata-mata hanya ketakutannya saja? Buktinya ternyata Ningning adalah saudara Renjun. Jika mengingat percakapan malam tadi Viola rasanya ingin menghilang dari dunia.

"Kamu kenapa dari tadi senyam - senyum sendiri?" heran Angela dengan gidikan ngeri menatap Viola yang sedari tadi menjalankan praktikum dengan cengiran yang ia tampakkan setiap beberapa menit sekali.

Viola menggeleng, ia kembali melanjutkan racikan obatnya yang sebentar lagi selesai.

"Jangan - jangan dia kerasukan arwah professor laborat yang mati di ruangan ini," bisik Monica membuat Angela menatap tajam ke arahnya. Telunjuk dan jari tengah Monica terangkat membentuk peach setelahnya ia kembali melakukan kegiatan.

Selesai dari mata kuliahnya, Viola segera melepas jas laboratorium nya kemudian melangkah keluar kelas. Senyumnya terukir melihat seseorang yang berdiri tak jauh dari kelasnya. Ia berdiri di samping tembok kampus sembari tersenyum. Tentu ia rasanya ingin meleleh.

"Gimana kuliahnya hari ini sayang?" Renjun bertanya dengan tatapan teduh membuat Viola hampir mati di tatap mata dan senyum indah itu. Ia memilih memalingkan wajahnya.

"Baik, kamu gimana?" tanya Viola semenjak dekat dengan Renjun pria itu melarangnya untuk memanggil namanya dengan embel - embel 'Kak'.

Renjun memeluk erat Viola menghirup aroma rambut gadis itu yang selalu menyegarkan pikirannya. "Baik juga, cuma tadi agak pusing karena masalah lagu baru."

Keduanya kemudian berjalan berdampingan menapaki koridor kampus yang sangat panjang. Viola mendengarkan banyak cerita perkuliahan Renjun hari ini. Pria itu bukanlah tsundere yang betah diam tanpa suatu obrolan kecuali jika ia sudah bertemu dengan kuas atau kerajinan lainnya.

Mobil Renjun berhenti sejenak sebelum keluar area universitas. Pria itu melirik ke arah gadisnya yang sedari tadi diam di kursi mobil sebelah. Tangan Renjun terulur untuk mengelus kepala gadis itu membuat Viola yang tadinya menatap keluar jendela otomatis menengok ke arah Renjun.

"Kenapa?" tanya Viola.

"Kamu mau makan dimana?"

"Dimana aja yang penting sama kamu." Setelah mengucapkan kalimat itu, Viola langsung memalingkan wajahnya. Demi apapun ia tidak tahu mengapa kalimat itu bisa terlontar begitu saja, benar - benar memalukan.

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang