A Mistake (Lee Jeno Chap 3)

1.4K 89 24
                                    

Happy Eid Adha Mubarak 🔪🐐🐏🐑🐄🐂🐃🗡 🥩🥩🥩🍖🍖 💚 bagi yang merayakan gaesss! Gimana, udah mam embek sapi belum? Btw aku home alone di saat yang lain pada merayakan hehehe. Biasa mah, aku aslinya anak kesepian :3 makannya kerjaannya nulis terus :3
Maap malah jadi curhat :3

Sehat sehat terus ya gaisss 🥰
Jangan lupa minum air putih yang cukup dan konsumsi vitamin :3 oh iya ini sebagian ada yang udaranya panas ada yang dingin yaa. Kalau di tempatku dingin banget 🥶🥶🥶
Di tempat panas, pastikan ion tubuh kalian tercukupi yaa. Ditempat dingin jangan lupa pake baju tebal 🥰 jangan lupa pake sunscreen juga dan lotion biar gak kering. Hehe maap aku lagi mode emak-emak....

Happy Reading

Ravena melebarkan mata sesaat setelah ia membukakan pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ravena melebarkan mata sesaat setelah ia membukakan pintu. Dua orang pria menggopoh tubuh sang kakak yang tampak tak berdaya. Tapi tidak ada satupun luka di wajah atau badan kakaknya.

"Kakak lo mabuk Ven," ucap Jisung.

Ravena baru paham. Pantas tidak ada luka sama sekali. Akhirnya ia mempersilahkan kedua teman kakaknya itu masuk ke dalam rumah. Jisung dan Mark menuntun Jeno sampai di dalam kamarnya. Sedangkan Ravena, ia beranjak ke dapur untuk membuatkan air madu untuk Jeno dan minuman untuk Jisung dan Mark.

Beberapa menit kemudian Ravena melangkah menuju ruang tamu.

"Kak Mark! Jisung! Ini diminum dulu ya." Ravena mempersilahkan kedua pemuda itu. Mereka mengangguk setelahnya duduk santai di sofa. Sebenarnya Ravena sudah lama mengenal teman-teman Kakaknya sejak kecil. Jadi tidak ada kecanggungan.

Mark tiba-tiba menatap aneh pada dirinya membuat Ravena mengerutkan kening.

"Btw, Ven. Gue gak bermaksud tanya soal privasi keluarga. Tapi kenapa kok tadi di mobil si Jeno ngeracau nama Lo sambil minta maaf?"

Ravena terdiam. Ia tidak tahu harus bilang apa pada kedua pria di hadapannya. Namun pada akhirnya ia harus mengeluarkan sebuah alibi.

"Ah itu Kak, kemaren Kak Jeno gak sengaja pecahin barang kesayangan Ravena." Sebisa mungkin ia berharap agar Mark tidak penasaran lagi.

Jisung dan Mark saling pandang agak ragu. Namun keduanya hanya tersenyum pada akhirnya. Setelah itu mereka pamit pulang karena waktu semakin larut.

Suara gemericik air menggema di dapur sepi. Ravena tengah mencuci gelas sambil memikirkan perkataan Mark beberapa menit lalu. Benarkan Jeno menyebut namanya? Apa Jeno sedang ditimpa masalah? Pikiran gadis itu larut sampai tidak terasa ia sudah selesai membereskan semuanya.

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang