Malam gaess, ngantuk banget aku! Tapi gak bisa tidur, boleh minta vote komennya?
Happy Reading...
Tak terasa liburan sudah berakhir, kini saatnya Viola masuk kuliah seperti biasanya. Gadis itu berangkat sendirian karena semenjak liburan akhir tahun kemarin ia belum mendapatkan kabar temannya yang sangat bawel itu. Alhasil ia sekarang berjalan sendirian di sepanjang koridor kampus yang masih sangat sepi.
Seperti biasa ia masuk kuliah untuk melakukan praktikum sesuai mata kuliah. Praktikum yang di awal terasa mendebarkan sekarang rasanya sudah biasa saja. Pada akhirnya semua orang akan terbiasa dengan apa yang mereka lakukan bukan?
Makan siang di kantin yang dulu terasa sangat ramai karena kebawelan dan kerandoman seorang Kim Rara kini rasanya sangat sepi.
Sepulang kuliah, Viola tidak langsung keluar melewati gedung yang biasa ia lewati. Gadis itu ingin mengetahui banyak tentang sisi di kampusnya.
Langkahnya tiba-tiba terhenti mendengar sesuatu yang ia kenal. Suara itu bagai seruling surga yang masuk melalui indera pendengarannya. Semakin dekat dan semakin dekat seiring Viola melangkah menuju asal suara itu.
Pandangan Vio terkunci melihat sekelompok pemuda yang sedang fokus dengan kegiatan mereka yaitu menyanyi. Gadis penasaran itu berdiri tepat didepan pintu ruangan berkaca. Suara indah itu bisa terdengar karena pintu yang tidak ditutup. Viola terpesona lagi dengan sosok yang sama. Suara tingginya yang halus dan indah benar - benar menyihir Viola sampai tak beranjak dari tempatnya.
"Njun, dicariin tuh." Chenle menyenggol lengan Renjun hingga pria itu akhirnya menaruh micnya dan berjalan ke depan ruangan latihan mereka.
Renjun tersenyum tipis melihat gadis yang masih setia melamun di depan pintu ruangan, ia melambaikan tangan di depan wajah gadis itu. Namun tidak berhasil, kening Renjun agak mengerut. Apakah gadis di hadapannya mati dalam keadaan berdiri dengan mata terbuka? batin Renjun membuat ia bergerak ngeri.