Seperti biasa.
Jangan lupa vote dan spam komen!
Huaaaaaaaaa neomu sangat syedih! Banyak siders! Bikin males tau, padahal udah nge draft banyak!!You know cara menghargai author bacaan gratisan. Yaa meskipun tulisan ku masih amatir tapi vote lah. Elah teken bintang doang anjir! Gue maksa, oke gue maksa!
Happy reading!!
Lily tersenyum manis melihat seseorang yang menghampirinya tiba-tiba saat ia hendak pulang ke apartmennya. Seperti biasa, ia mengakhiri jam kerjanya pada jam 9 malam. Ini merupakan keberuntungan karena jika ada pasien gawat darurat makan jam kerjanya akan bertambah bahkan menginap.
"Loh, kok kamu kesini?" tanya Lily saat Jisung menghampirinya tiba-tiba entah dari mana pemuda itu muncul dalam gelap malam dan pijaran cahaya kota Seoul.
Seperti biasa, Park Jisung menunjukkan sisi malu-malunya. Demi apapun suara rendah dan ekspresi malunya membuat banyak wanita menjerit-jerit.
"Kamu lupa janjimu." Perkataan Jisung membuat Lily mengerutkan dahi. Janji?" heran gadis itu sama sekali tidak ingat.
"Gara-gara banyak pasien jadi gak ingat."
Lily mendengus kesal. "Yang jelas, aku beneran gak inget."
"Mau kemana? Aku belum mandi, juga belum ganti baju." Lily menolak ketika Jisung menggandeng tangannya.
Pria itu menghela napas. "Ya udah, aku tungguin kamu dulu mandi sama ganti baju hangat. Dan ingat janji bungeoppang mu. Aku udah sembuh."
Lily tertawa mendengar perkataan Jisung. Bisa-bisanya ia mengingat janji bungeoppang saat dirumah sakit itu. Lily tak bisa menahan tawanya. Pemuda di sebelahnya benar-benar aneh dan lucu. Sesuka itu dengan bungeoppang?
"Oke," ucap Lily. Mereka berdua berjalan berdampingan. Jisung masih terlihat sangat kaku, sesekali menengok ke arah samping untuk membuang kegugupan.
"Kamu kenapa sih?" heran Lily. Jisung menggeleng. "Gak papa, cuma kedinginan."
Lily tau gelagat aneh pemuda itu karena gugup. "Jisung, coba lihat aku."
"Nunduk sebentar."
Cup!
"Kamu pasti gugup kan, kenapa?" Lily menatap Jisung setelah ia berhasil mendaratkan kecupan di bibir pemuda itu. Wajah Jisung memerah seperti kepiting rebus. Pemuda dengan tingkah malu-malu tikus itu sungguh menggemaskan.