Jangan lupa vote dan komen
Spam komen lebih bagus
⛄💚"Kenapa kamu bohong sama aku?" Viola sedari tadi tak henti mengeluarkan air matanya. Sementara tak jauh dari posisinya Renjun sama derasnya mengeluarkan air mata.
Pria itu sangat egois. Cinta nya mengalahkan takdir yang ia dapat. Kenyataannya memang papa dan mamanya sudah menjodohkan ia dengan anak teman kolega bisnis di Jilin Tiongkok namanya Xiaoting.
Dan lagi, Renjun tak dapat mengelak keputusan orang tuanya. Ia anak satu-satunya yang sangat di harapkan.
Sekarang ia di harapkan dengan kenyataan rumit. Viola hamil anaknya sementara dirinya harus segera menemui tunangannya di Jilin besok.
Melihat Renjun yang hanya diam dengan air mata mengalir hati Viola kian perih. Tangannya terkepal kuat. Setiap pagi ia mengalami morning sickness parah yang mengharuskan ia cuti kuliah.
♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛
"Huang Renjun, fokus!" kesal Mark karena sedari tadi Renjun salah menyanyikan lirik lagu.
Wajah Renjun terlihat kosong dan frustasi. Mengerti keadaan akhirnya Mark membubarkan latihan hari ini. Teman-teman lain segera pergi.
Tersisa dua mahasiswa jurusan seni musik itu di ruangan latihan. Mark masih setia menunggu Renjun yang hendak berkeluh kesah. Sedangkan Renjun masih duduk dengan tatapan kosong. Tiba-tiba matanya berkaca-kaca.
"Harus gimana gue bang. Viola hamil sementara orangtua gue udah nyuruh buat ketemu sama tunangan di Jilin."
Mark melebarkan matanya. "Kenapa lo gak dari awal jujur sama Viola sih. Disini lo yang goblok dan diperbudak napsu. Mau gimana pun, lo harus tanggungjawab. Cari cara buat gak lanjutin nikah sama tunangan lo dan nikahi Viola secepatnya."
Renjun menggeleng. "Tapi keputusan orangtua gue gak bisa di ganggu gugat bang."
Menghela napas, Mark memejamkan mata. "Are you crazy? She's pregnant now! And she's carrying your baby Huang Renjun. From your sperm! " kesal Mark dengan tatapan marah.
Renjun mengacak rambut dengan kasar.
"Lo harus segera selesaikan masalah ini. Dan gue harap lo bisa jujur ke orangtua lo, dan bertanggungjawab dengan apa yang udah lo perbuat."
Setelahnya Mark pergi meninggalkan Renjun yang masih terisak frustasi.
"Mark oppa," panggil seorang gadis membuat Mark yang tadinya kesal mendadak tersenyum lembut. Gadis itu memeluk lengan Mark.
"Hana sayang," Mark menghadiahi gadisnya sebuah kecupan di kening membuat gadisnya terkekeh. Mereka berjalan riang sembari bergandengan tangan.
Di sisi lain____
Hoeeeek
Hooeek
Viola tak henti-hentinya memuntahkan isi perutnya. Rasanya sakit sekali, tenggorokannya lelah berkontraksi karena sedari tadi berusaha mengeluarkan muntahan.
Tapi itu tidak sebanding dengan perasaan sedih yang menimpanya. Kenyataan Renjun harus meninggalkannya lebih pait dari segalanya. Jaehyun bahkan belum memberi tahu orangtua mereka bahwa Viola hamil.