Im Your Home (Lee Haechan Chap 11)

263 22 2
                                    

Haii gaisseu, maaf baru lanjut xixixixiKomen dong, aku cb lagi nih 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii gaisseu, maaf baru lanjut xixixixi
Komen dong, aku cb lagi nih 💋

Happy Reading

Haechan terbangun dari tidurnya, demam yang ia rasakan sudah sirna. Tubuhnya sudah lebih baik dan segar. Ia berjalan keluar kamar dengan ceria sesekali bersiul meski belum mandi dan masih mode gembel.

Ia menyusuri dapur, ruang tengah, ruang keluarga, ruang tamu, taman belakang, tapi tidak ada sosok yang selalu ia cari.

Hingga akhirnya Haechan masuk ke kamar gadis itu. Bau manis yang khas, tapi kenapa tidak Haechan temui sosoknya. Cowok berkaki tinggi itu terdiam di depan meja belajar Aruna. Sebuah kertas berwarna kuning dengan motif bunga matahari, di tengah terdapat sebuah tulisan yang sangat familiar. Haechan mengenali tulisan itu.

Dear Haechan...

Gimana demam kamu? Udah sembuh kan? Kalau udah sembuh jangan lupa langsung mandi terus makan ya. Jangan bandel, terus kalau ibu nasehatin jangan bantah. Hehe, jadi anak baik ya Chan. Oh iya maaf aku belum sempet ngabarin kamu. Mungkin ini terkesan buru-buru, tapi aku udah mikirin semua kemungkinannya. Malam itu, atas izin ibu juga ayah kamu. Aku memutuskan buat pergi ke Jepang. Masih ada keluargaku disana, aku harus nemuin mereka. Aku harus tahu jelasnya, semua demi kebaikan kita semua. Maaf terlalu buru-buru dan gak ngasih kabar ke kamu dulu. Aku gak mau kamu kepikiran, apalagi kamu lagi demam. Aku baik-baik aja kok, jangan terlalu mikirin aku. Kamu selama ini selalu baik sama aku. Coba lebih pikirin diri kamu sendiri. Sampai ketemu di lain waktu.

Salam hangat.

Aruna

Reaksi Haechan setelah membaca surat itu, tentu tidak kalem. Laki-laki itu berlari mencari keberadaan ibunya untuk memvalidasi keberadaan Aruna. Ia berlari menuju teras depan rumahnya. Terlihat ibu yang sedang membuat kue bersama nenek sambil bercengkrama.

"Ibu, mana Aruna?" tanya Haechan sambil ngos-ngosan.

Ibu dan nenek hanya bisa menunduk.

"Kenapa ibu tega ngebiarin dia pergi sendiri?" Haechan terlihat kesal.

Ibu menggeleng. "Bukan maksud ibu kayak gitu, Chan. Tapi dia ada keinginan buat ketemu keluarga dia lagi. Tentu ibu gak berhak menghalangi."

Nenek hanya diam saja, wanita tua itu lebih memilih mendengarkan Haechan dan ibunya yang tengah berdebat.

"Haechan mau nyusulin Aruna sekarang!"

Ibu menghela napas pelan. "Kuliah Chan, kalau kaya gitu caranya gimana kamu bisa ngedapetin Aruna? Hah?"

Haechan menatap ibu dan neneknya bergantian. "Bukan soal kuliah, tapi soal kesetiaan." Anjay.

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang