Happy Reading
Dear my sweet readers :3
Support me with vote and spam komen ya 😏 (emot kebanggan Chenle)
Suasana bandara sangat riuh sebab ini adalah waktu mendekati datangnya Natal. Semua orang berbondong menuju kampung halamannya atau melakukan mobilitas lain dalam hidupnya. Seorang pria berdecak kesal, ia berlari menerobos kerumunan. Tangannya memegang sebuah tas besar berlabel Feragamo. Ia mengenakan pakaian serba hitam dan topi Celine nya yang menutupi mata. Pesawat yang hendak ia naiki justru delay karena suatu alasan.
Ia berlari menuju tempat tiket ready untuk membeli nya sekarang juga. Tak peduli semenjulang apapun harganya. Emosinya sudah meledak sedari tadi karena menunggu terlalu lama.
"Aku bisa bayar 1 milyar untuk tiket penerbangan LA - Seoul sekarang!" serunya pada penjaga tiket.
Penjaga tersebut terdiam. "Sebentar tuan, saya telepon pihak bandara dulu."
Pria itu merebut telepon yang di genggam penjaga tiket wanita itu.
"Woy, ini gue! Gak mau tau pokoknya gue mau penerbangan itu sekarang."
Terdengar kekehan dari seberang sana.
"Ternyata lo ya, dasar si keras kepala. Oke deh! Gak usah bayar satu milyar juga gue sediain pesawat VVVIP khusus lo."
"Gue mau secepatnya!"
"Iya bangke! Udah gue sediain! Tinggal berangkat dengan tenang!"
Telepon di putus sepihak. Pria itu tanpa berkata apapun langsung mengambil tiket yang hendak diberikan khusus untuknya. Setelah itu mencari letak pemberhentian pesawat yang akan ia naiki.
"Cih! Dasar si bangke mengejar cinta!" umpat seseorang sembari terkekeh. Ia sedang duduk santai di kursi kebesarannya kemudian melanjutkan game tadi yang tertunda oleh orang tergalak yang selama ini dekat dengannya.
Suasana di dalam pesawat VVVIP benar-benar sunyi dan nyaman. Helaan napas terdengar beberapa kali. Panik, cemas dan segala hal bergejolak dihati. Pria itu, dia beberapa kali mengecek jam dari ponselnya. Seakan hidupnya terkejar ia harus sampai ke suatu tempat. Kali ini ia tidak akan lagi berbasa-basi. Keseriusan sudah tertambat di hatinya sejak lama. Dan ia yakin akan mendapatkan yang harusnya ia punya.
✥
Jantung Ravena terasa berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia menghela napas sebelum akhirnya berbalik untuk menyambut pengantin pria yang akan mendampinginya di altar setelah ini dan selamanya menjadikan dirinya miliknya. Mungkin seutuhnya.