Hello gaes..
How are you?
I hope you always healty and safety :)
Happy reading..
Don't forget vote and komen!
Yok nyampah komen sebanyak-banyaknya biar aku semangat buat update lagi.
Thanks :)Bel tanda peralihan pelajaran berbunyi. Para siswa kelas 12 bernapas lega saat pelajaran matematika sudah berakhir. Pelajaran yang membuat muak serta sakit kepala itu benar-benar menyiksa selama 2 jam penuh.
"Habis ini pelajaran apa?"
"Bahasa Indonesia."
Jglek!
Pak guru memasuki ruangan, terlihat betapa letihnya wajah para siswa. Namun ada beberapa siswa perempuan yang berkutat dengan alat make upnya.
"Selamat siang anak-anak."
"Siang Pak guru."
Pelajaran pun segera dimulai.
Kriiiiing...
"Ai, mau mabar di base camp gak?" tawar Haechan pada Aila yang siap mengegas motornya. Aila menggeleng, gadis itu segera melajukan motornya tanpa berkata apapun lagi. Haechan bingung dibuatnya.
"Dia kenapa anjir! Tumben banget," Chenle juga sama herannya.
"Gak tau, mungkin lagi PMS. Yuk ke bascamp." Ketiga pemuda SMA itu yaitu Haechan, Jisung dan Chenle segera melajukan motornya.
Rasanya aneh akhir-akhir ini. Yang biasanya membuka pintu rumah dengan pemandangan sepi. Kini berbeda, selalu ada sosok Ibu di dapur. Itu yang dirasakan Aila sekarang. Rasanya aneh, ia benar-benar belum terbiasa dengan ini semua.
Aila menatap pintu rumahnya. Ia kemudian membukanya, aroma masakan langsung tercium di hidungnya. Pasti ini ulah ibunya. Aila menghela napas, ia berjalan pelan menuju kamar. Namun Ibu ternyata mengetahui kedatangan putri bungsunya itu.
"Aila, habis ini makan siang ya nak. Ibu sudah masakin makanan kesukaan kamu."
Tak mendengarkan perkataan sang Ibu ia terus berjalan tanpa menengok sedikitpun ke arah Ibu. Sedang sang Ibu hanya tersenyum dan menghela napas pelan. Ia sudah memutuskan untuk selalu menguatkan hatinya.
Fuuh!
Buuh!
Buuh!Asap vapor dengan wangi blueberry mengebul di area balkon kamar. Aila menatap buku tulis mata pelajaran bahasa indonesianya. Ia tatap lama dan lamat-lamat sesekali menghisap vapor kesayangannya kemudian mengebulkan asapnya ke atas hingga asap itu hilang bersama dengan udara malam kota Seoul yang amat dingin.