A Mistake (Lee Jeno Chap 2)

1.4K 91 25
                                    

Gud meowning :)
Have a nice day :)

Waktu menunjukkan pukul 2 siang, Ravena baru saja keluar dari kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu menunjukkan pukul 2 siang, Ravena baru saja keluar dari kelasnya. Ia mendapati sang Kakak yang tengah menunggu di depan gerbang sekolah dengan motor besarnya. Seulas senyum mengembang dari bibir Ravena. Padahal Kakaknya juga tidak memanggil atau apapun. Secara mandiri gadis itu berlari kecil. Jika dilihat dari penampilan peristiwa sekarang, mereka seperti brosis goals.

Segera Jeno melajukan motornya tanpa sepatah katapun. Ia membiarkan Ravena memeluk erat pinggangnya. Jika bukan karena Ayah dan Ibu memaksanya untuk antar jemput gadis itu, Jeno tidak akan sudi. Mungkin saat ini Jeno masih bisa bolak-balik karena Ravena masih usia SMP. Sangat rawan untuk gadis seusianya pulang sendirian. Tapi lihat besok SMA, Jeno tidak akan lagi mengantar jemput gadis itu. Ia sudah muak. Sangat muak.

Mereka sudah sampai di pekarangan rumah. Ravena turun dari motor Jeno. Sedari tadi di jalan ia kepikiran ingin membuatkan yang manis-manis untuk Kakaknya yang tampak tidak mood. Tapi apa peduli Jeno. Tidak masalah bagi Ravena, ia akan terus menyayangi Kakaknya. Walau balasannya adalah sebuah kepahitan.

"Kak Jeno mau kemana?" Ravena agak berteriak lantang kala Jeno kembali melajukan motornya keluar pekarangan rumah. Gadis itu menghela napas pelan kala motor Jeno sudah tidak dalam jangkauannya. Mungkin pria itu ada les tambahan di sekolahnya, mengingat Jeno adalah pemuda yang aktif mengikuti berbagai kegiatan di sekolah.

Pada akhirnya, Ravena bertemankan sepi dirumahnya. Ayah dan Ibu mungkin sudah kembali sibuk di perusahaan. Sarapan tadi pagi adalah wacana mereka dan itu juga orangtuanya sudah mengosongkan jadwalnya. Setelah itu kembalilah tenggelam dalam kesibukan. Sejak kecil memang seperti itu, Jeno dan Ravena sudah biasa tinggal di rumah sendiri. Namun ada satu yang berubah. Dulu saat dirinya masih kecil, Jeno adalah sosok kakak berhati malaikat. Entah mengapa semakin ia bertumbuh menjadi gadis remaja baru, Jeno kian berubah hari demi hari.

Sibuk dalam pikiran masa lalunya Ravena memilih berganti baju. Selesai mengganti seragamnya dengan pakaian rumahan, gadis itu turun menuju dapur. Senyumnya mengembang saat ia membuka isi kulkas. Es krim choco mint adalah pikirannya sekarang. Ia akan membuatkan itu untuk Jeno.

"Semoga Kak Jeno suka," gumam Ravena ditengah kesibukannya mencampur bahan-bahan dengan sepenuh hati.

.
.
.

Di sisi lain, Jeno baru saja memarkirkan motornya di area basement sekolah. Setelah melepas helm full facenya, pria itu segera melangkah menuju tempat tujuan. Sore ini ia akan mengikuti ekskul basket seperti biasanya. Baru saja hendak melaju menuju lapangan, ia teringat baju basketnya yang tertinggal di laci kelas. Jeno berbalik arah, menapak dengan gagah hingga lantai pun terpesona dengannya.

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang