TDS 3 Day-1 In Seoul Woahhh!
Dreamies bener bener kumpulan cogil bukan maen :) sayangnya gaada Renjun jadi kek ada sepotong hati yang hilang 😭 pet embuh Njun 😞Happy Reading
Besok adalah ujian tengah semester. Cowok yang biasanya setelah sekolah nongkrong dengan teman-temannya sekarang menahan segala keinginan nongkrong. Ia lebih memilih belajar bersama gadis rajin yang ada dirumahnya.
"Pusing, kenapa kimia susah banget." Haechan mengetukkan pensil ke kepalanya. Ia benar-benar mual melihat deretan angka dan tanda koma yang tiada habisnya.
"Sini, aku ajarin konsep gampangnya." Aruna menarik pelan buku Haechan. Menyuruh pemuda itu lebih dekat padanya. Haechan malah gagal fokus saat helaian rambut panjang Aruna menyentuh tangannya. Gadis itu terlihat sibuk menjelaskan dengan tutur kata yang sangat-sangat lembut. Haechan kan jadi semakin klepek-klepek.
Aruna mendongak, menatap pemuda itu. Mengerutkan kening karena Haechan terlihat melamun.
"Gimana, udah jelas belum?" tanya Aruna.
Satu detik.
Dua detik.
Tiga detik.
"Haechan! Udah jelas belum?" tanya Aruna lagi sambil menepuk pundak Haechan dari samping. Pemuda itu baru tersadar, ia menarik senyum tampan.
"Hehe, maaf tadi aku kepikiran anjingnya Chenle. Jelasin lagi dong, Runa." Binaran mata Haechan tampak memohon.
Aruna geleng-geleng kepala. Tapi gadis itu bukan ibu yang gampang emosian. Senyumnya kembali mengembang dan menjelaskan lagi, lebih perlahan agar Haechan menangkap penjelasannya.
Kali ini Haechan memperhatikan, ia berusaha tidak gagal fokus meski kadang pundak Aruna menyenggol lengannya. Bagaimana tidak? Posisi mereka bersebelahan tengkurap sekarang, dan benar-benar sangat dekat. Aruna biasa saja, toh juga setiap hari bertemu Haechan. Satu rumah bahkan sering ketiduran bersama saat nonton tv di ruang tamu. Tapi Haechan tetap saja, debaran jantungnya ramai sekali layaknya pasar malam.
"Kamu kok bisa nemuin cara yang gampang sih?" tanya Haechan. Ternyata cara yang diajari Aruna jauh berkali lipat lebih gampang dari pada rumus satu papan tulis yang guru catatkan.
Aruna tertawa. "Di perpustakaan banyak buku cara cepat belajar kimia. Kamu mana pernah baca, orang nongki terus."
Haechan garuk-garuk kepala. Benar juga ya kata gadis itu. Haechan mana pernah tertarik membaca buku begituan. Lebih baik baca webtoon kalau tidak ya mabar, lebih asik dan tidak menguras otak.