I'm Your Home (Lee Haechan Chap 5)

536 28 4
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Dua orang siswa dan siswi berseragam SMA jalan berdampingan di sepanjang koridor sekolah. Satu hal yang tak disuka  adalah mereka terpisahkan oleh kelas. Karena saat tes, kelas memang dibagi menjadi tiga, A, B dan C. Tidak ada kasta dan kesesuaian murid tertentu. Memang dibagi agar pembelajaran lebih kondusif.

Aruna tersenyum tipis. Pemandangan pagi yang selalu dilihatnya sesaat sebelum ia menjejak kelas adalah wajah Haechan yang mencebik kesal.

"Nanti pas istirahat kan kita ketemu lagi, Haechan."

Wajah cemberut Haechan mendadak menjadi senyuman. "Iya, nanti aku samperin kamu ya. Pokoknya kamu harus makan siang, gak boleh skip."

Aruna mengangguk. "Iya Kak Haechan, kalau gitu aku masuk kelas dulu ya. Lihat jam itu, udah mau bel. Nanti kamu di hukum kayak kemarin loh."

Yah, cuma kakak. Miris sekali aku.

Seketika Haechan teringat, kemarin memang ia sempat dihukum karena telat masuk ke kelas. Menyebalkan sekali. Kelas 12 A itu ada di ujung koridor. Benar-benar ujung. Kan jauh dari kelas Aruna, dasar Haechan!

"Kalau gitu aku ke kelas dulu ya, Runa! Kamu jangan nakal, kalau ada cowok godain kamu jangan tergoda." Haechan berpesan sebelum berlari menuju kelas.

"Padahal dia yang nakal," gumam Aruna sambil tersenyum simpul.

Kriiiiiiing!

Pas sekali, mendadak semua siswa masuk ke kelas masing-masing. Dengan segera merapihkan posisi sebelum derap langkah para guru memasuki kelas.

Selamat pagi, Guru!

Selamat pagi anak-anak, duduk.

Pelajaran pertama dimulai, guru pelajaran Geografi akan menjelaskan iklim di wilayah Asia Timur.

"Asia Timur mencakup apa saja anak-anak?"

"Korea!"

"China!"

"Jepang!"

"Thailand!"

"Ish, salah lah, Thailand itu Asia Tenggara."

"Tiongkok Pak!"

"Taiwan!"

"Mongolia!"

Pak Guru tersenyum melihat keantusiasan para murid nya.

"Oke, sekarang kita bahas Jepang dulu ya. Disini ada yang pernah ke Jepang?"

Salah satu murid tunjuk tangan. "Ayah saya dari Jepang, jadi sering bolak-balik liburan kesana."

Guru mengangguk angguk. "Menurutmu iklim disana seperti apa?"

Penjelasan mereka berlangsung panjang dan kesana kemari. Seperti biasa, guru geografi mereka memang lebih suka mengajak muridnya antusias mengobrol dari pada ia menulis di papan tulis atau menjelaskan yang malah nantinya akan berujung banyak murid yang mengantuk.

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang