"Berhenti minum, bangsat! Lo udah habisin banyak botol!" Mark geram. Ia mencegah Jeno yang sedari tadi mabuk diluar batas. Pemuda itu nampak sangat kacau. Seperti hidupnya. Meski segalanya sudah tergantikan, namun ternyata kekacauan itu kembali menimpa pada percintaannya.
"Emang lo siapa? Ngatur-ngatur hidup gue?" cerca Jeno. Tangannya kembali meraih botol wine baru. Sedangkan Mark, ia tidak bisa membiarkan temannya mabuk lebih banyak lagi.
Beruntung Mark dan Jisung kembali menemui Jeno di club itu. Jika tidak, mungkin Jeno akan membuat kekacauan lebih lagi. Meski persahabatan mereka sedang kalut karena ulah Jaemin yang mau berselingkuh dengan mantan pacar Jeno, namun pemuda yang paling tua dalam lingkaran persahabatan mereka itu tetap akan menjaga Jeno seperti adiknya sendiri.
"Sung, ayo! Bawa Jeno pulang!" perintah Mark.
Jisung yang sedari tadi hanya bermain threads di ponselnya segera bangkit dan memasukkan benda kotak kesayangannya itu ke dalam saku hoodie. Segera bergabung dengan Mark memapah Jeno yang sudah meracau tidak jelas.
Tok!
Tok!
Tok!Ting!
Tong!Mendengar suara ketukan pintu. Ravena yang sedari tadi menahan kantuk di atas sofa segera bangkit dan membuka pintu rumah. Di lihatnya pemandangan yang sama seperti kemarin saat Jeno mabuk dan lagi-lagi Mark dan Jisung yang mengantar.
"Kak Jeno mabuk lagi?" tanya Ravena dan diangguki kedua pemuda yang tengah membungkuk dengan kedua tangan Jeno di sisi kanan kiri mereka.
Sementara keduanya tengah memapah kembali Jeno menuju kamar, Ravena segera menuju dapur untuk membuatkan minuman. Lekas ia berjalan ke ruang tamu setelah dua minuman selesai dibuat.
Ravena yang datang menuju ruang tamu menjadi pusat perhatian kedua sahabat sang Kakak. Mark menghela napas sedangkan Jisung hanya terdiam bingung. Sepersekian detik kemudian Mark memasang raut serius, mengkode Ravena agar duduk di sofa yang berseberangan dengannya dan Jisung.
Gadis itu menurut, setelah meletakkan kedua gelas berisi minuman lekas ia mendudukkan diri. Menatap Mark dan Jisung dengan raut bingung.
"Lo udah tahu kan? Masalah kakak lo baru-baru ini?"
Ravena terdiam mencerna. Gadis itu tak yakin pastinya namun bibirnya tergerak untuk memastikan sesuatu.
"Kemarin aku jalan-jalan ke pameran seni. Terus aku lihat Kak Jaemin dan Kak Velin gandengan tangan kayak orang pacaran. Apa itu akar permasalahannya?"
Mata Mark melebar. "Lo lihat mereka jalan-jalan berdua?"
Ravena mengangguk. "Awalnya mau aku panggil, tapi gak jadi karena takutnya salah orang. Tiba-tiba Kak Jeno muncul terus ngajakin makan. Padahal sebelumnya, gak pernah."
Mark menghela napas perlahan. "Tolong, temenin Jeno. Dia sekarang lagi ada di posisi sendirian. Bahkan orang yang dia cintai sepenuh hati malah tega selingkuh. Lo tau kan gimana rasanya?"