A Mistake (Lee Jeno Chap 22)

1.2K 60 25
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ting!
Tong!

Bel pintu rumah berbunyi. Ravena yang sedang duduk di sofa dengan keadaan segar sehabis mandi segera membukakan pintu rumah. Senyuman manisnya terukir kala melihat Ayah dan Ibunya pulang setelah sekian bulan. Ia memberikan pelukan rindu untuk Ayah dan Ibu kemudian mempersilahkan keduanya masuk.

"Ayah! Ibu! Ravena udah masakin banyak buat kalian."

Sang ayah tertawa pelan, mengelus kepala anak tiri perempuannya.

"Ayah dan Ibu mandi dulu habis itu kita makan bareng ya, sayang." Sang Ibu mengecup kening Ravena sejenak sebelum menyusul sang ayah menuju kamar yang ada di lantai atas.

Keluarga kecil itu memulai makan malamnya. Sesekali bercengkrama dan menanyakan keadaan sang putri yang memang akhir akhir ini sendirian dirumah.

"Kamu gak takut sendirian di rumah? Kalau kamu takut, Ibu bisa panggilin Bibi kesini buat nemenin kamu."

Ayah mengangguk mengiyakan perkataan Ibu. Sedang Ravena nampak berpikir, gadis itu terdiam sejenak.

"Terserah Ayah dan Ibu aja. Ravena juga gak mau ngerepotin. Sendiri juga gak papa."

Ibu menggeleng. "Enggak, sayang. Besok Bibi Sang kesini buat bersihin rumah. Sekalian ibu bilang beliau buat nemenin kamu disini."

"Eumm oke, makasih Ibu."

➹♡➷

Malam semakin larut. Sepasang suami istri belum juga terlelap. Mereka nampak mengeluarkan raut kekhawatiran masing-masing.

Dihadapannya banyak terdapat polaroid dan hasil foto alami yang bisa terlihat dengan jelas.

"Kenapa Ayah baru ngomong sekarang sama Ibu?" tanya sang istri dengan wajah kecewa.

Sang suami menghela napas. "Ayah berusaha mengumpulkan bukti konkritnya."

"Kalau tahu seperti ini, seharusnya aku dari dulu lebih banyak habisin waktu dirumah membersamai mereka."

Donghae kembali menghela napas pelan sembari memejamkan mata.

"Oke, ini salah Ayah. Terlalu memforsir Ibu untuk selalu andil dalam perusahaan kita. Tapi buktinya perusahaan kita maju pesat. Dan kendalanya ada pada anak-anak kita. Anak-anak yang sama sekali tidak pernah kita perhatikan dengan detail."

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang