I'm Your Home (Lee Haechan Chap 7)

690 41 7
                                    

Happy Reading

Maybe I can create a sad storyline?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maybe I can create a sad storyline?

Beg if you don't want to! 😏

Hari ini ada kerja kelompok, yang mengharuskan para murid untuk berkumpul setelah pulang sekolah. Termasuk gadis bersurai panjang dengan seragam kemeja panjang birdong dipadukan dengan rok birdong di atas lutut. Ia berjalan bersama teman-teman yang satu kerja kelompok dengannya.

"Aruna, nanti kerja kelompoknya dirumah ku aja mau gak?" tawar Renjun.

Aruna melirik gadis di sampingnya. Gadis itu mengangguk saja. Membuat Renjun terkekeh.

"Kerja kelompoknya dirumah ku aja gak papa kan Ra?" tanya Renjun beralih meminta pendapat pada gadis di sebelah Aruna.

Nara mengangguk. Entah mengapa ia selalu berdebar tiap mendengarkan suara Renjun.

Ketiganya melanjutkan langkah sampai ada gema lari terdengar semakin dekat.

"Runaaaa, kamu mau kemana?" Suara familiar Haechan menggema.

Renjun memutar bola matanya malas. Ia sudah tahu kebiasaan Haechan, sumpah dia posesif sekali pada adik jadi-jadiannya ini.

"Aku ada kerja kelompok, jadi habis ini aku kerumah Renjun dulu ya. Nanti aku pulangnya gak malem. Aku janji, Haechan." Kepala Aruna mendongak menatap Haechan yang sudah benar-benar dihadapannya.

"Aku ikut!" seru Haechan.

Renjun geleng-geleng kepala. Sumpah ia tidak tahu kenapa Haechan sebegitunya, padahal dia juga tidak akan menyentuh Aruna. Juga tidak ada niatan macam-macam mendekati gadis itu, real hanya kerja kelompok.

"Haechan, kamu kan juga ada kerja kelompok sama Lami dan Hina. Mendingan kerjain sama mereka sana, jangan numpang nama doang." Renjun menyindir.

Aruna terkekeh. "Nah tu, dengerin Renjun. Kasian Lami ama Hina udah nungguin kamu di ujung sana, malah kamu kesini."

Benar saja, Lami dan Hina melambai dari jarak 15 meter. Aruna hanya meringis merasa bersalah.

"Haechan, kita kan udah mau lulus. Ini kerja kelompok terakhir loh." Aruna memegang kedua pundak Haechan.

Renjun menghela napas malas, ia memilih merangkul Nara untuk berjalan duluan. "Aruna, jangan lama-lama bujuk Haechannya. Aku sama Nara jalan ke parkiran dulu ambil mobil." Sumpah Renjun tidak tahu saja gadis yang ia rangkul sekarang menahan baper mati-matian. Renjun sadar itu, ia sengaja merengkuh pinggang Nara dan berjalan semakin menjauh.

Aruna, jangan lama-lama. Aku gak kuat sama Renjun doang.

Nara berkomat-kamit tanpa mengeluarkan suara. Hal itu membuat Aruna menahan tawa.

NCT DREAM SPECIAL FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang