Happy Reading
Mentari menelisik celah-celah kaca. Membangunkan tidur seorang gadis yang menampakkan wajah sembabnya. Perlahan membuka mata kemudian duduk bersandar di kepala ranjang. Butuh waktu beberapa menit untuk mengumpulkan kembali nyawa dan tenaga. Dirasa sudah terkumpul semua, ia segera bangkit dari ranjang. Melipat selimut dan merapihkan letak bantal.
"Yaampun wajahku sembab banget." Ravena memandang dirinya dari pantulan cermin. Masih ada sisa air mata semalam. Gadis itu langsung cuci muka, gosok gigi kemudian mandi.
Langkah jenjangnya menuju ke kulkas dan beruntungnya mendapatkan sendok beku yang beberapa waktu ia simpan. Ia mulai mengompres matanya perlahan sembari merasakan nuansa sepi dirumahnya.
Rencana liburannya yang indah seketika berantakan karena peristiwa semalam. Jadi Ravena memutuskan untuk full dirumah saja hari ini. Mungkin ia akan memasak seperti biasanya. Kemudian nonton film mungkin atau bersih-bersih rumah.
"Non Ravena lagi liburan ya?" Tak disangka Bibi Lim hari ini datang untuk membersihkan rumah. Ravena yang tengah menyiapkan sarapan langsung membantu wanita tua itu menaruh tasnya.
"Iya, Bi. Apa hari ini Bibi membersihkan rumah?"
"Iya, Non. Biasanya sepi karena Non sekolah."
Ravena terkekeh. "Iya Bi, Ravena udah wisuda kemarin. Bibi sarapan dulu yuk, temenin Ravena."
"Aduh, Non. Masaknya banyak banget, bibi jadi gak enak."
"Gak papa, Bi. Ravena emang suka masak banyak. Mari Bi kita makan."
Wanita tua itu akhirnya duduk di kursi yang barusan Ravena tarik untuk beliau. Nona mudanya satu ini memang kelewat baik.
"Jadi teringat waktu den Jeno masih disini kan. Non Ravena selalu buatin dia sarapan."
"Iya, tapi dia gak suka." Ravena menggerutu, karena ia masih ingat dulu Jeno sering memakan sarapannya dengan wajah kesal. Sebelum tragedi terjadi.
"Siapa bilang, Non. Diem-diem dia selalu cerita ke Bibi kalau masakan Non Ravena paling enak."
Ravena terdiam. "Beneran Bi? Bibi gak usah ngibul deh. Ravena dah biasa menghadapi Kak Jeno yang nyebelin kok."
"Eh ini beneran Nona muda cantik, Bibi gak bohong soal ini."
Nona muda terdiam. Mengulum senyum perlahan kemudian mulai menikmati makanannya.
"Bibi tau soal hubungan kalian."
Sendok yang semula aktif menjelajahi makanan terhenti tiba-tiba.